search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Insiden Penyerangan Anak Panah Ditetapkan Sebagai Aksi Teroris
Jumat, 15 Oktober 2021, 15:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Insiden Penyerangan Anak Panah Ditetapkan Sebagai Aksi Teroris

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Dinas Keamanan Norwegia (PST) menetapkan penyerangan menggunakan busur dan anak panah yang menewaskan lima orang adalah aksi teroris.

Menyadur BBC News Jumat (15/10/2021), pelaku penyerangan diketahui warga Denmark berusia 37 tahun bernama Espen Andersen Brathen.

PST mengungkapkan jika Brathen telah masuk Islam dan ada kekhawatiran dia telah diradikalisasi. Namun, hingga kini motif penyerangan tersebut belum ditentukan.

Akibat serangan yang terjadi pada Rabu (13/10/2021) di kota Kongsberg tersebut, empat wanita dan seorang pria tewas.

Dalam siaran pers, polisi mengatakan Brathen akan menjalani persidangan pada hari Jumat pukul 09:00 waktu setempat.

Seorang pengacara polisi mengatakan kepada penyiar publik NRK bahwa Brathen juga akan diperiksa oleh psikiater.

Selama konferensi pers, Kepala PST Hans Sverre Sjovold mengatakan tersangka telah masuk dan keluar dari sistem kesehatan untuk beberapa waktu.

Pasca insiden penyerangan menggunakan panah tersebut, warga sangat terguncang. Bendera dikibarkan setengah tiang pada hari Kamis, dan banyak bunga bertebaran di sekitar lokasi kejadian.

Kepala polisi daerah Ole Bredrup Saeverud mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers Kamis pagi jika para korban berusia antara 50 hingga 70 tahun.

Serangan itu pertama kali dilaporkan pada 18.13 waktu setempat pada hari Rabu. Polisi menghadapi pria itu enam menit kemudian.

Pria tersebut menembakkan beberapa anak panah ke arah polisi dan juga sempat melarikan diri. Dia akhirnya ditangkap sekitar 30 menit kemudian.

Pelaku membunuh para korban ketika ia dikejar oleh polisi. Menurut pengakuan saksi mata, pelaku juga menikam seorang wanita di persimpangan.

Serangan itu adalah insiden yang paling mematikan di Norwegia sejak ekstremis sayap kanan Anders Behring Breivik membunuh 77 orang, kebanyakan dari mereka remaja, di pulau Utoya pada Juli 2011.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami