Joe Biden: Nafsu Putin Berkuasa Akan Gagal, Ukraina Bakal Menang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menekankan dalam pidatonya di Warsawa, Polandia, Selasa (21/2), bahwa Ukraina tidak akan pernah menjadi kemenangan bagi Rusia. Pernyataan itu menandai peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga:
Banjir di Sao Paulo Brasil Tewaskan 40 Orang
Biden juga menyebut kebrutalan yang luar biasa dari pasukan dan tentara bayaran Rusia membuktikan kebobrokan mereka, karena telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan tanpa rasa malu dan penyesalan.
Biden juga memaparkan tindakan yang diambil oleh militer Rusia di Ukraina sejak perang dimulai dengan menargetkan warga sipil untuk dibunuh dan dihancurkan tempat tinggalnya.
"Menggunakan pemerkosaan sebagai senjata perang. Anak-anak Ukraina yang dicuri, stasiun kereta api Ukraina yang dibom, demikian pula rumah sakit bersalin, sekolah, panti asuhan. Tidak seorang pun dapat memalingkan mata mereka dari kekejaman Rusia. Itu menjijikkan. Menjijikkan," kata Biden dalam pidatonya, seperti dilansir CNN.
Namun, menurut Biden, tanggapan dari rakyat Ukraina dan dunia terhadap kebrutalan Rusia sungguh luar biasa. Dia menegaskan, Ukraina masih menjadi negara merdeka usai setahun diinvasi Rusia.
"Satu tahun setelah bom mulai berjatuhan, tank Rusia meluncur ke Ukraina. Ukraina masih merdeka dan bebas. Dari Kherson hingga Kyiv, tanahnya telah direklamasi," ucap Biden.
Joe Biden menyatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin tampak masih meragukan keyakinan dan dukungan lanjutan dari sekutu NATO untuk Ukraina, setelah hampir satu tahun perang.
"Tidak perlu diragukan lagi. Dukungan kami untuk Ukraina tidak akan goyah, NATO tidak akan terbagi dan kami tidak akan lelah," tegas Biden di Warsawa.
"Nafsu keinginan Presiden Putin untuk tanah dan kekuasaan akan gagal, dan cinta rakyat Ukraina untuk negara mereka akan menang," tambah pria berusia 80 tahun itu.
Biden mengatakan kebebasan dipertaruhkan dalam perang. "Ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan tank untuk diluncurkan di Ukraina tahun lalu, 'dia mengira kami akan mundur. Dia salah'," kata Joe Biden.
"Rakyat Ukraina terlalu berani. Amerika, Eropa, koalisi negara-negara dari Atlantik hingga Pasifik, kita terlalu bersatu. Demokrasi terlalu kuat. Alih-alih kemenangan mudah yang dia rasakan dan prediksi, Putin pergi dengan tank yang terbakar dan Pasukan Rusia berantakan," ujar Biden di Warsawa, Polandia.
Biden juga mengatakan bahwa perang Putin mendorong Finlandia dan Swedia untuk memulai proses bergabung dengan NATO.
"Dia pikir NATO akan memecah belah dan terpecah belah. Sebaliknya, NATO lebih bersatu dan lebih bersatu lebih dari sebelumnya. Dia berpikir bahwa dia dapat mempersenjatai energi, memecahkan tekad Eropa, dan sebagai gantinya, kami bekerja untuk mengakhiri ketergantungan Eropa dari bahan bakar fosil Rusia," tutur Biden.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net