search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Panik Gas Rusia Mandek, Eropa Berburu Pasokan ke Sini
Senin, 18 Juli 2022, 12:01 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Panik Gas Rusia Mandek, Eropa Berburu Pasokan ke Sini

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Eropa dilaporkan sedang berburu pasokan gas ke beberapa negara. Hal ini dikarenakan putusnya pasokan gas ke benua itu dari Rusia.

Sebelumnya, Rusia memotong aliran gas di pipa Nord Stream I yang mengalir ke Eropa. Kremlin menyebutkan pemutusan gas itu bukanlah merupakan permainan politik Moskow untuk melawan sikap Benua Biru yang menentang aksi militernya di Ukraina sebagaimana yang dituduhkan oleh negara seperti Jerman dan Italia.

Rusia mengatakan pemotongan itu justru dilakukan akibat terhambatnya pengembalian turbin gas dari reparasi di Kanada. Pengembalian ini terganggu akibat sanksi Barat atas Moskow karena serangan militer di Ukraina.

Hal ini pun telah menjadi fokus diskusi antara Kanada dan Ukraina. Dalam sebuah pernyataan kepada Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau, Senin (18/7/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali menegaskan sikap negaranya bahwa turbin itu tak boleh dikembalikan.

Pernyataan ini dikeluarkan oleh Zelensky tatkala Kanada sempat menyatakan intensinya untuk mengembalikan turbin itu. Trudeau menyebut pengembalian ini masih sangat sulit mengingat adanya posisi dilematis yang dialami Negeri Maple itu. Apalagi, Rusia menyuplai 40% pasokan gas Eropa.

"Namun saya menekankan secara terpisah bahwa Ukraina tidak akan pernah menerima keputusan Kanada mengenai turbin Nord Stream. Kalau sekarang ada satu pelanggaran, tinggal menunggu waktu saja nanti akan ada lagi yang lain," ujarnya.

Untuk mengganti pasokan gas ini, Presiden Uni Eropa (UE) Ursula von der Leyen melakukan perjalanan ke Baku, Azerbaijan, pada Senin (18/7/2022) guna mengamankan pasokan gas dari negara pimpinan Presiden Ilham Aliyev itu.

Menurut draf dokumen yang dilihat oleh Reuters pada 14 Juli, UE telah mengusulkan kesepakatan dengan Azerbaijan untuk meningkatkan impor gas alam dan memperluas jaringan pemipaan dari negara itu.

"Di tengah persenjataan pasokan energi Rusia yang berkelanjutan, diversifikasi impor energi kami adalah prioritas bagi UE," ujar UE dalam akun Twitter resminya. "Presiden von der Leyen dan Komisaris (Energi) Kadri Simson akan berada di Azerbaijan besok (Senin) untuk lebih memperkuat kerja sama."

Selain Azerbaijan, ada beberapa negara yang telah didekati benua biru untuk pengamanan pasokan gas yakni AS, Australia, dan Qatar. Bahkan, perusahaan energi Eropa seperti Total telah memperluas investasinya di AS dan Qatar.

Meski begitu, CEO Total Patrick Pouyanne menekankan transisi pasokan yang selama ini datang dari Rusia tidak dapat terjadi dengan cepat. Ia meminta konsumen di Eropa perlu menghemat konsumsi listrik demi dapat menggunakannya sepanjang waktu.

"Yang bisa dilakukan konsumen adalah mengecilkan pemanas di Eropa. Saat ini tidak ada pemanas karena ini musim panas. Tapi saran saya, AC juga jangan terlalu banyak," tambahnya.(sumber: cnbcindonesia.com)
 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami