PBB Hingga WHO Kirim Bantuan Usai Libya Diterjang Banjir Bandang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Berbagai negara memberikan bala bantuan kepada Libya yang diterjang badai dan banjir bandang. Hal tersebut menyebabkan jebolnya dua bendungan dan menewaskan sekitar 11.300 orang.
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), dan juga sejumlah negara di Eropa dan Timur Tengah tercatat menjadi negara-negara yang memberikan bantuan dan tiba pada Sabtu (16/9).
Berdasarkan laporan AFP pada Sabtu (16/9), Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan 29 ton bantuan dan telah tiba di kota Benghazi. Bantuan itu cukup untuk 250 ribu orang.
Bantuan dari WHO mencakup obat-obatan, perlengkapan bedah darurat, dan kantong jenazah sehingga korban jiwa bisa dikubur secara terhormat.
Kantor urusan kemanusian PBB (OCHA) disebut akan segera mengeluarkan US$10 juta dari Dana Tanggap Darurat Pusat. Selain itu, organisasi tersebut juga akan membuat permohonan anggaran sebesar US$71,4 juta untuk digelontorkan kepada 250 ribu orang dan agar mencegah krisis kesehatan sekunder.
Lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah dari Iran telah mengirimkan 40 ton bantuan yang terdiri dari tenda, selimut, karpet, peralatan kebersihan, dan paket makanan. Selain itu, Iran juga mengirimkan tiga tim penyelamat kepada Libya.
Kapal militer Italia San Marco tiba di Derna pada Sabtu (16/9) membawa dua helikopter search and rescue (SAR).
Selain itu, Italia juga membawa tenda yang bisa menampung seribu orang, 5 ribu selimut, peralatan sanitasi, dan delapan pompa air.
Rumania mengirim pesawat pertolongan pertama yang membawa bahan makanan dan kasur. Rumania berencana bakal mengerahkan enam penerbangan untuk membawa 55 ton bantuan.
Dua kapal militer Turki juga sudah berlabuh di Libya yang membawa tiga rumah sakit lapangan, 360 personel dari korps medis, penjaga pantai, dan pemadam kebakaran.
Selain itu, mereka juga memberikan persediaan makanan, tenda, tempat berlindung, dan peralatan medis.
Korban tewas akibat badai dan banjir besar yang menyebabkan jebolnya dua bendungan diLibya hingga kini mencapai 11.300 orang.
Jumlah ini berdasarkan laporan lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah Internasional di Libya (Libyan Red Crescent) pada Kamis (14/9).
Sekretaris jenderal lembaga tersebut, Marie el-Drese, mengatakan selain belasan ribu korban jiwa, sekitar 10.100 orang lainnya masih dinyatakan hilang di kota itu.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net