search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Prokes Berbasis CHSE Digencarkan di Dunia Pariwisata
Selasa, 24 November 2020, 21:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Pengelola sarana akomodasi perhotelan dan restoran di Buleleng diingatkan untuk terus berbenah dan melayani wisatawan dengan pola yang bersih dan higienis.

Pemerintah juga punya kewajiban untuk terus melakukan sosialisasi dan kampanye penerapan protokol kesehatan di dunia pariwisata dengan basis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety dan Environmental Sustainbility).

Untuk membangkitkan kembali ekonomi pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng memberikan pelatihan bagi pengelola hotel dan restoran tentang pola penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE. Dalam pelatihan itu, Dinas Pariwisata melibatkan Ikatan Doker Indonesia (IDI) hingga instruktur pariwisata menyusun panduan penerapan prokes berbasis CHSE di hotel dan restoran.

"Jadi tidak hanya 3M saja, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, tapi dibalik itu  harus ada upaya serius untuk menghindari covid-19 dan wisatawan merasa aman dan nyaman, kan begitu.  Nah, Implementasi protokol kesehatan berbasis CHSE memegang peranan penting dalam kehidupan pariwisata sehingga diperlukan komitmen bersama agar pariwisata kembali bangkit," ujar oleh Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Made Sudama Diana, (Senin 23/11)

Pelatihan ini, kata Sudama akan memberikan pengetahuan yang lebih bagi pengelola pegawai hotel dan restoran serta secara otomatis akan ada perubahan perilaku kehidupan dalam dunia pariwisata. Penerapan protokol CHSE sudah harus menjadi kebiasaan di sektor pariwisata.

“Saat ini terjadi pergeseran tren pariwisata dari wisata murah menjadi wisata bersih dan higienis.  Protokol kesehatan ini diterapkan pada fasilitas di tempat kerja masing-masing sebagai upaya pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19,” sambungnya

Sudama menambahkan, pelatihan protokol kesehatan berbasis CHSE ini juga sejalan dengan dengan program sertifikasi aman Covid-19 untuk sektor pariwisata. Hingga saat ini sudah ada 82 usaha akomodasi di Buleleng yang sudah mendapatkan sertifikat aman Covid-19.

“Rinciannya, sebanyak 71 hotel dan 11 restoran yang sudah sertifikasi aman Covid-19,” pungkasnya. (NOV)

Reporter: Tim Liputan COVID



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami