Rusia Klaim Rebut Bakhmut, Putin Janji Beri Penghargaan ke Tentara
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Rusia mengklaim merebut Kota Bakhmut, Ukraina, pada Sabtu (20/5). Presiden Vladimir Putin pun berjanji akan memberikan penghargaan kepada prajurit yang berperan besar dalam perebutan Bakhmut.
Reuters melaporkan Putin mengucapkan janji itu setelah tentara Rusia mengklaim mereka telah merebut Kota Bakhmut usai pertempuran sengit oleh kelompok tentara bayaran Wagner Group.
"Berkat serangan unit tempur Wagner, didukung artileri dan penerbangan Pasukan Kelompok Selatan, pembebasan Artyomovsk [sebutan Bakhmut] sudah rampung," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Kemhan Rusia mengumumkan kemenangan ini tak lama setelah pemimpin Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, merilis pernyataan serupa.
"Hari ini, pukul 12.00, Bakhmut sudah benar-benar diambil alih. Kami benar-benar mengambil alih seluruh kota, dari rumah ke rumah," ujar Prigozhin dalam sebuah pesan video.
Dalam video itu, terlihat Prigozhin berdiri di depan jajaran pasukan yang membentangkan bendera Rusia dan Wagner Group.
Namun, tak lama setelah itu, juru bicara militer Ukraina, Serhiy Cherevatyi, membantah klaim Prigozhin.
"Ini tidak benar. Unit-unit kami masih bertempur di Bakhmut," katanya kepada Reuters.
Ia kemudian berkata, "Sekarang ini, pasukan kami mengendalikan beberapa fasilitas industri dan infrastruktur di daerah itu, juga sektor swasta."
Hingga kini, belum ada pihak yang dapat mengonfirmasi klaim kedua belah pihak. Namun beberapa bulan belakangan, pasukan Ukraina perlahan merebut kembali sejumlah kawasan Bakhmut dari cengkeraman Rusia.
Di kawasan utara dan selatan Bakhmut, pasukan Ukraina dilaporkan mengambil alih sejumlah wilayah, mengusir tentara Rusia.
Saat itu, Rusia sendiri mengakui mereka kehilangan sejumlah kawasan di Bakhmut dalam beberapa pekan terakhir. Meski demikian, mereka membantah laporan bahwa benteng yang dibangun Prigozhin sudah hancur.
Ketika pertempuran memanas, Ukraina membongkar strategi mereka, yaitu memancing para tentara Rusia untuk bergerak ke tengah kota agar pertahanan di pinggiran melemah.
"Tentara Wagner memanjat ke Bakhmut seperti tikus masuk ke dalam perangkap tikus," tutur komandan pasukan lapangan Ukraina, Oleksander Syrskyi.
Rusia pun mulai memperkuat kembali gempuran mereka pada Sabtu. Intelijen pertahanan Inggris memperkirakan Rusia mengerahkan beberapa batalion tambahan untuk membangun kembali pertahanan di Bakhmut.
Dengan baku tembak yang tak kunjung usai, Bakhmut saat ini menjadi medan tempur paling berdarah di Ukraina. Selama pertempuran memanas, Rusia sudah berulang kali mengklaim menguasai atau mengepung kota itu.
Meski demikian, Ukraina selalu membantah klaim tersebut. Setelah itu, laporan mengenai peperangan di Bakhmut terus berlanjut hingga saat ini.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net