Rusia Sebar Iklan Rekrut Pasukan Bayaran Buat Perang di Ukraina
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Kementerian Pertahanan Rusia mulai memasang iklan untuk merekrut pasukan bayaran dari warga sipil ikut berperang di Ukraina. Ajakan melalui iklan itu tampak dari video singkat yang sempat viral di media sosial, seperti dikutip dari AFP.
Video singkat itu menampilkan seorang sopir taksi, penjaga keamanan, dan instruktur kebugaran tengah bekerja.
"Apakah kamu benar-benar bermimpi menjadi penjaga pertahanan seperti ini?" demikian suara narator dalam video iklan oleh Kemhan Rusia itu.
Video itu kemudian berubah dengan musik lebih dramatis, menggambarkan para prajurit dengan perlengkapan tempur lengkap berjalan di medan tempur di balik kabut tebal.
"Kalian adalah pria sejati! Bersatulah!" ucap narator dalam video iklan tersebut.
Moskow memang meluncurkan kampanye perekrutan tentara yang semakin agresif melalui video dan papan iklan saat Ukraina bersiap melancarkan serangan balik.
"Pekerjaan kami adalah menjaga negara," demikian tertulis di papan iklan perekrutan tentara bayaran.
"Pekerjaan terhormat dan gaji yang besar," iklan lainnya menuliskan pesan tersebut.
Pada September lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer sebagian untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II.
Pengumuman itu bikin geger seluruh Rusia dan membuat ribuan warga memilih kabur dari negara itu.
Kini, Moskow memilih strategi baru memasang iklan untuk merekrut warga sipil berperang di Ukraina dengan bayaran yang menggiurkan.
Moskow enggan menyebut lebih detail jumlah yang ditargetkan untuk merekrut warga sipil terjun ke medan tempur di Ukraina. Meski demikian, jumlah perekrutan yang ditargetkan bisa mencapai 400 ribu orang.
"Pihak berwenang hampir pasti berupaya menunda mobilisasi wajib militer selama mungkin untuk meminimalkan polemik," demikian keterangan dari intelijen Inggris pekan ini.
Sebaliknya, Rusia kini menitikberatkan pada iming-iming bayaran yang menggiurkan bagi warga sipil yang ingin ikut bertempur di Ukraina.
Para warga sipil yang menandatangani kontrak dengan Kemhan Rusia dijanjikan gaji sebesar 204 ribu ruble atau setara Rp37 juta per bulan.
Mereka yang terlibat langsung dalam operasi pertempuran juga dijanjikan bonus 8 ribu ruble (Rp1,4 juta). Sementara mereka yang berhasil menguasai atau menghancurkan persenjataan dan peralatan militer musuh bisa diganjar bonus sebesar 50 ribu ruble (Rp9 juta).(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net