Saudi Panggil Dubes Swedia Usai Al Quran Dibakar: Setop Aksi-Aksi Itu
beritabali.com/cnnindonesia.com/Saudi Panggil Dubes Swedia Usai Al Quran Dibakar: Setop Aksi-Aksi Itu
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Arab Saudi memanggil duta besar Swedia di Riyadh untuk menyampaikan protes atas aksi pembakaran Al Quran oleh seorang warga Irak, Salwan Momika, di depan salah satu masjid di Stockholm pekan lalu.
Badan Pers Saudi melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri Saudi memanggil dubes Swedia pada Minggu (2/7), beberapa hari setelah Momika menggelar aksi bakar kitab suci tersebut.
Dalam pertemuan itu, Kemlu Saudi mendesak Swedia "untuk menghentikan segala aksi yang bertentangan dengan upaya internasional untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi, moderasi, dan penolakan terhadap ekstremisme."
Menurut Kemlu Saudi, aksi-aksi semacam itu juga dapat melemahkan "penghormatan yang diperlukan dalam hubungan antara rakyat dan negara."
Tak hanya Saudi, sejumlah negara Timur Tengah lain, seperti Irak, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Maroko juga memanggil dubes Swedia di negara masing-masing untuk melayangkan protes serupa.
Sementara itu, Iran mengumumkan bahwa mereka menunda pengiriman dubes baru mereka ke Swedia imbas insiden pembakaran Al Quran tersebut.
Di hari yang sama, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menggelar pertemuan luar biasa untuk menyerukan tindakan bersama guna menghindari aksi-aksi pembakaran Al Quran di kemudian hari.
Aksi Momika ini menyedot perhatian karena bertepatan dengan perayaan Hari Idul Adha. Ia dilaporkan menginjak-injak Al Quran di depan masjid, kemudian membakar beberapa lembar halaman kitab suci tersebut.
Kepolisian Swedia memang memberikan izin kepada Momika untuk menggelar aksi, sesuai dengan prinsip-prinsip kebebasan mengemukakan pendapat.
Namun kemudian, pihak berwenang Swedia menyatakan mereka sedang menggelar penyelidikan terkait "penghasutan terhadap kelompok etnis." Mereka mengakui Momika membakar Al Quran sangat dekat dengan masjid.
Setelah dihujani kritik, pemerintah Swedia akhirnya mengecam aksi Momika tersebut. Menurut mereka, aksi Momika itu mengandung unsur Islambofobia.
Ini bukan kali pertama aksi pembakaran Al Quran terjadi di Swedia. Pada awal tahun ini, seorang politikus sayap kanan, Rasmus Paludan, juga menggelar aksi serupa di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm.
Kala itu, Paludan memprotes Turki karena tak kunjung memberikan lampu hijau kepada Swedia untuk masuk blok pertahanan NATO.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net