search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ukraina Tuduh Rusia Bajak Kapal Kargo Sipil di Laut Hitam
Selasa, 15 Agustus 2023, 00:05 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Ukraina Tuduh Rusia Bajak Kapal Kargo Sipil di Laut Hitam

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Ukraina menuding Rusia melakukan "tindakan pembajakan" usai pasukan Moskow melakukan pemeriksaan paksa terhadap salah satu kapal kargo dagang di Laut Hitam.

Pada Minggu (13/8) kemarin, Rusia menghentikan kapal kargo Sukru Okan berbendera Palau, untuk memastikan kapal itu tak membawa "barang terlarang" ke Ukraina.

Dilansir CNN, menanggapi tindakan itu Ukraina menyerukan masyarakat internasional untuk mengakui tindakan Rusia sebagai kejahatan.

"Serangan yang disengaja hari ini dan pemeriksaan paksa oleh Rusia terhadap kapal sipil internasional Sukru Okan yang sedang dalam perjalanan ke pelabuhan Izmail Ukraina, jelas merupakan pelanggaran hukum laut internasional," kata penasihat presiden Ukraina, Mykhailao Podolyak.

Dia menambahkan, "Tindakan Rusia jelas merupakan pelanggaran hukum laut internasional, tindakan pembajakan dan kejahatan terhadap kapal sipil."

Selain pemeriksaan paksa, kapal perang Rusia juga menembakkan peringatan ke kapal tersebut. Ini adalah kali pertama Rusia menembaki kapal dagang yang bukan milik Ukraina, usai menarik diri dari kesepakatan biji-bijian.

"Untuk menghentikan kapal secara paksa, tembakan peringatan dibuka dari senjata otomatis," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, seperti dikutip The Guardian.

Kemhan Rusia juga mengakui pasukan militernya berusaha naik ke kapal dengan bantuan helikopter Ka-29.

"Setelah kelompok inspeksi menyelesaikan pekerjaan di atas kapal, Sukru Okan melanjutkan perjalanannya ke pelabuhan Izmail," lanjut pernyataan itu.

Penembakan di kapal dagang dianggap akan semakin memicu kekhawatiran di antara pemilik kapal, perusahaan asuransi dan pelaku dagang komoditas mengenai potensi bahaya di Laut Hitam.

Padahal perairan tersebut merupakan rute utama yang digunakan Ukraina dan Rusia, untuk membawa produk pertanian ke eksportir.

Rusia dan Ukraina adalah salah satu produsen pertanian top dunia, dan pemain utama di pasar gandum, jelai, jagung, lobak, minyak lobak, biji bunga matahari, dan minyak bunga matahari. Rusia juga dominan di pasar pupuk.

Sejak Rusia meninggalkan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, baik Moskow maupun Kyiv saling mengeluarkan peringatan dan serangan, yang memicu kegelisahan di lingkungan pasar komoditas.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami