search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ratusan Warga Bungkulan Mengungsi
Selasa, 12 Februari 2008, 18:52 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Pasca peristiwa gelombang pasang yang menghantam kawasan pesisir Desa Bungkulan Kecamatan Sawan, Selasa (12/2) ratusan warga terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya dan mengungsi ke lokasi yang aman, disisi lain berbagai bantuan mulai mengalir dan ditampung di Kantor Perbekel Desa Bungkulan.

“Saya masih numpang dengan keluarga yang jauh dari lokasi bencana, mudah-mudahan ombak bisa mereda dan bisa menyelamatkan barang-barang yang masih tertinggal dirumah,” ungkap Sutra salah satu warga yang terkena bencana.

Ratusan rumah di Desa Bungkulan Kecamatan Sawan hancur diterjang gelombang, meski tidak menimbulkan korban jiwa, ombak besar itu mengakibatkan warga kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi ke rumah keluarga atau tetangga.

 


“Memang ini sebagai bencana alam, siapapun tidak menginginkan, namun ini sebagai cobaan yang harus kita hadapi secara bersama-sama dan pemerintah akan berupaya memberikan bantuan kepada masyarakat,” ungkap Bupati Bagiada disela-sela peninjauan lokasi bencana.

Dari pendataan yang dilakukan Perbekel (Kepala Desa, red) Desa Bungkulan, Ketut Kusuma Ardana, tercatat 111 KK menjadi korban keganasan terjangan ombak di wilayah Pesisir Pantai Desa Bungkulan.

“Mereka yang menjadi korban ombak itu tersebar dalam empat dusun yakni Dusun Kubu Kelod, Dusun Badung, Dusun Sema, dan Dusun Dauh Munduk, total warga Kami yang menjadi korban sebanyak 111 KK yang tersebar di empat dusun,’’ ungkap Kusuma Ardana.

Ombak besar yang menghantam pesisir Pantai Bungkulan itu juga mengakibatkan sejumlah ruas lahan pertanian terendam air, selain itu empat kelompok nelayan masing-masing Kelompok Nelayan Mandala Kerti, Baruna Bharata, Gajah Mina, dan Dharma Kerthi tidak bisa melaut. Bahkan, perahu-perahu nelayan sudah lebih awal diparkir ke tengah sawah. (sas)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami