search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Akibat Perambahan Liar, Jalak Bali Menipis
Sabtu, 9 Agustus 2008, 17:19 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Perambahan liar merupakan salah satu penyebab menipisnya populasi curik (jalak) Bali. Akibat perambahan liar tersebut membuat ketersediaan pakan bagi curik bali ikut-ikutan menipis. Disamping itu menipisnya populasi jalak bali juga disebabkan oleh banyaknya pencurian dan perburuan liar. Hal ini mudah dipahami mengingat Curik Bali memiliki nilai jual hingga puluhan juta rupiah.



Hal tersebut disampaikan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Departemen Kehutanan, Dardori, dalam kunjungannya ke Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Sabtu (9/8) untuk mengecek populasi burung yang di dunia hanya di Bali itu di tempat penangkarannya di Tegal Bunder. Dalam kunjungannya, Dardori juga melepas empat ekor curik Bali ke alam bebas di kawasan hutan Berumbun, TNBB.



Menurut Dardori, curik Bali ini adalah aset yang bernilai sangat tinggi, sehingga perlu diselamatkan.Turis berani mengeluarkan ratusan dolar atau euro hanya untuk melihat curik Bali ini, kalau tidak kita selamatkan maka untuk melihat burung maskot Bali ini kita harus pergi ke luar negeri," ungkapnya. Untuk menyelamatkan curik Bali itu, kata Dardori, TNBB sudah terus memperketat pengawasan dengan memperbanyak pos-pos pengamanan di kawasan TNBB.



Saat ini, lanjut Dardori jumlah curik Bali yang ada di penangkaran Tegal Bunder ada 33 ekor, di kubah pos Berumbun 14 ekor dan di alam bebas ada 14 ekor. "Dari jumlah yang kita lepas dialam bebas itu ada yang sudah berhasil berkembang biak karena dari pemantauan ada curik Bali yang ditemukan dikakinya tidak mengunakan ring, itu artinya burung itu lahir di alam bebas," jelasnya. (dey)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami