Tajen Prioritas Utama, Togel Kembali Marak

guest@beritabali.com

Beritabali ID: —

Langganan

Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Lihat Benefit Lainnya

Tajen Prioritas Utama, Togel Kembali Marak

Singaraja

Minggu, 22 Maret 2009, 16:56 WITA Follow

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

tajen togelGenderang perang terhadap berbagai bentuk perjudian yang ditabuh Jajaran Kepolisian di Buleleng semakin tidak terdengar, walaupun judi tajen atau sabungan ayam menjadi prioritas, namun dalam berbagai penindakan yang dilakukan polisi masih setengah hati, bahkan peredaran togel justru kembali marak.

Operasi perjudian yang awalnya gencar dilakukan Jajaran Polres Buleleng, kini mulai surut, bahkan disinyalir berbagai bentuk perjudian kini semakin marak, utamanya peredaran togel, bahkan judi sabungan ayam atau tajen juga sangat jarang disentuh polisi, padahal penertiban terhadap judi tajen itu menjadi prioritas utama, bahkan hingga Minggu (22/3) berbagai bentuk perjudian itu masih nampak digelar di Buleleng.

“polisi tetap memantau berbagai bentuk perjudian yang digelar masyarakat, namun langkah awal yang dilakukan melalui himbauan terlebih dahulu dan bila hal tersebut tidak diindahkan maka akan dilakukan penertiban ataupun penangkapan,” tegas Perwira Humas Polres Buleleng, Kompol Made Sudirsa.

Dengan maraknya aksi perjudian di Buleleng, Pahumas Made Sudirsa mengatakan, akan menyikapi dengan segera, “ ini, utamanya masalah judi sabungan ayam atau tajen dan peredaran togel, bahkan dalam sepekan terakhir sejumlah pengecer togel kembali diamankan polisi,” ungkapnya.

Sementara, Unit Reskrim Polsektif Kota Singaraja, berhasil menangkap seorang pengecer togel di Perumahan Fajar Utama Desa Baktiseraga, bahkan pelaku Wayan Ribek saat dibekuk polisi tengah merekap angka-angka togel, selain itu polisi juga menemukan barang bukti berupa rekapan angka togel, lembaran syair dan sejumlah angka pasangan serta uang tunai sebesar seratus ribu rupiah lebih.