Bali Masih Kekurangan SDM IT Berkualitas
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Prospek bisnis di bidang IT di Bali masih sangat bagus. Namun sayang ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas masih kurang.
Hal ini mengemuka dalam acara Techno Party yang digelar STMIK Primakara, di Hotel Aston Denpasar, Minggu (5/5/2013). Acara ini dihadiri sekitar 200 orang peserta yang terdiri dari siswa SMA dan Komunitas Start Up Bali (SuBali).
Acara Techno Party yang digelar STMIK Primakara ini menghadirkan beberapa pembicara antara lain Arnold Sebastian Egg, I Made Artana, S.Kom, I Putu Sudiarta, S.Kom, dan dipandu oleh I Putu Agus Swastika, M.Kom.
Arnold Sebastian Egg merupakan Warga Negara Belanda yang kini telah menjadi Warga Negara Indonesia. Ahli Information Technology (IT) lulusan Washington DC, Amerika Serikat ini merupakan pendiri situs jual beli tokobagus.com. Setelah sukses dengan bisnis e-commerce tokobagus.com, kini ia mendirikan Online Travel Agent (OTA) yakni www.happyholiday.to, dimana pemesanan kamar hotel dapat dilakukan dengan harga yang fantastis dengan jaringan 120 ribu hotel di seluruh dunia.
“Saat ini saya tahu banyak perusahaan online yang sudah masuk ke off line, tapi bagi saya sekali online tetap online. Ibarat bayi yang diajar berjalan, jika kita terus menggendongnya maka dia tidak akan pernah bisa berjalan. Hal yang sama dengan belanja online, jika masyarakat diberikan edukasi tentang online, maka nanti akan terbiasa,” terang Arnold.
Arnold mengatakan, prospek bisnis di bidang IT di Bali masih sangat bagus. Namun sayang ketersediaan sumber daya masusia yang berkualitas masih kurang.
"Ini juga yang menjadi alasan kenapa saya memindahkan bisnis saya dari Bali ke Jakarta, karena SDM IT berkualitas di Bali masih kurang,"ujarnya.
Sementara I Made Artana, S.Kom merupakan Alumni Fakultas Ilmu Komputer UI. Dalam acara ini ia memaparkan perjalanan bisnisnya di bidang IT, dimana ia telah menjadi seorang technopreneur (pebisnis di bidang IT) lebih dari 15 tahun, mulai dari bisnis Software Developer, Internet Service Provider (ISP), hingga Konsultan IT. Hal ini telah menghantarkannya sebagai salah seorang pebisnis IT (technopreneur) skala nasional.
Kecintaannya pada bidang pendidikan kemudian menuntunnya untuk mengakuisisi kampus LPK Alfa Prima pada tahun 2010 dan membesarkannya hingga sekarang. Kiprahnya berlanjut dengan mendirikan STMIK Primakara yang akan menjadi ladang pengabdiannya pada bidang pendidikan, khususnya pendidikan IT.
Pembicara lain, I Putu Sudiarta, S.Kom adalah founder atau pendiri dari Bamboomedia yang telah memiliki 30 karyawan di sebuah kantor berlantai 2 di kawasan elit Denpasar. 8 tahun lalu, dia memulai usaha dari sebuah kamar kos berukuran 3x3 di sebuah desa di Gianyar bermodalkan laptop pinjaman.
Alumni STIKOM Surabaya ini pernah menolak tawaran beasiswa S2 dari Royal Melbourne Institute of Technology Australia karena lebih memilih untuk menjadi seorang wirausaha di bidang creative software.
Direktur STMIK Primakara, I Putu Agus Swastika, M.Kom menyatakan, STMIK Primakara hadir untuk menyiapkan sumber daya manusia bidang IT yang memiliki jiwa dan kemampuan utk menjadi seorang technopreneur.
"Jadi lulusan STMIK Primakara nanti akan memiliki kemampuan untuk membuka usaha sendiri. Selama menjalani kuliah di kampus STMIK Primakara, para mahasiswa akan kami didik untuk bisa menjadi seorang technopreneur atau pebisnis. Setelah lulus dari STMIK Primakara tidak akan sulit mencari pekerjaan, tapi malah menyediakan lapangan kerja untuk orang lain,"ujar pria yang juga pemilik media online ini.
Reporter: bbn/net