Made Tika, Bayi Penderita Hydrocepalus Butuh Bantuan
Negara
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Beritabali.com, Melaya. Penyakit kepala membesar (hydrocepalus) tampaknya banyak ditemukan di Jembrana. Setelah anak berusia 6 bulan asal Dusun Kombading Desa Pengambengan, Jembrana Amanda Nurlima (6), kini bayi yang menderita Hydrocepalus ditemukan di Banjar Pangkung Jajang Desa Tukadaya, Melaya Jembrana.
Bayi perempuan malang tersebut yakni Ni Made Tika Purnami (8 bulan) putri ke 10 dari pasangan Ketut Wardana (44) dengan Ketut Sumiasih (41) asal Dusun Pangkung Jajang Desa Tukadaya Kecamatan Melaya, Jembrana. Bayi malang ini diketahui ada kelainan pada kepalanya sejak didalam kandungan.
Bayi perempuan yang terlahir secara normal dengan berat 2,9 kg tersebut, kini kondisinya sangat memprihatinkan, kepalanya membesar sedangkan badannya sangat kurus seperti kekurangan gizi.
Menurut pengakuan ibu bayi Ni Ketut Sumiasih, anaknya tersebut saat di USG sudah tampak ada kelainan di bagian kepala. Ketika sudah berumur satu bulan kepalanya mulai membesar.
Selama ini bayi malang tersebut hanya dirawat di rumah gubuk dengan pengobatan tradisional karena tidak adanya biaya pengobatan dan operasi.
"Saat dalam kandungan bayinya dibilang ada kelainan oleh dokter saat di USG, setelah lahir dan berumur satu bulan kepala anak saya mulai membesar," ungkap Ketut Sumiasih.
Sumiasih juga menambahkan, saat dibawa ke rumah sakit umum negara, pihak rumah sakit menyarankan bayinya tersebut segera dibawa ke RSU Sanglah untuk dioperasi dengan memberikan rujukan dan ditanggung JKBM. Namun dirinya menolak dengan alasan tidak memiliki uang untuk membeli obat yang tidak ditanggung JKBM.
"Saya menolak untuk dirujuk ke Sanglah karena tidak punya uang tambahan untuk biaya obat dan lain lain," imbuhnya.
Dengan hidup yang berkecukupa, suami Sumiasih yang bekerja sebagai buruh serabutan hanya bisa pasrah melihat kondisi anaknya tersebut.
Dirinya berharap pemerintah setempat bisa membantu meringankan beban biaya operasi anaknya sehingga bisa segera sembuh. (Jsp)
Reporter: -
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
