The next-generation blog, news, and magazine theme for you to start sharing your stories today!
Save on Premium Membership
Get the insights report trusted by experts around the globe. Become a Member Today!
View pricing plansNew York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comKepalanya Mau Dipenggal, Gubernur Pastika Emosi
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Gubenur Bali Made Mangku Pastika mengaku geram terkait adanya tulisan bernada ancaman yang hendak memenggal kepalanya. Ancaman yang diduga terkait penolakan reklamasi Teluk Benoa itu, dibuat dalam spanduk provokatif di pojok barat kantor gubernur Bali. Pastika di hadapan awak media menyatakan apa yang dilakukan orang yang membuat spanduk sepanjang 1 x 3 meter itu berisi hujatan, cacian, dan kata-kata tidak pantas hingga ancaman lainnya oleh aktivis Jalak Sidakarya dianggap sudah keterlaluan dan sudah tidak bisa ditolerir lagi.
Saking kesalnya, Pastika bahkan ingin bertemu dengan orang yang membuat cap jempol darah dan menebar ancaman ingin memenggal kepalanya dalam spanduk yangg membuatnya tidak bisa tidur nyenyak tersebut. "Saya sangat terganggu. Ini serius persoalannya dan ini sudah sangat kelewatan. Biasanya saya dimaki apapun, saya tidak pernah merasa sampai mengambil tindakan ini. Saya anggap sudahlah itu risiko sebagai seorang pemimpin, tidak boleh mengeluh, tidak boleh curhat," kata Pastika dalam keterangan resminya di press room Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (27/2/2014).
Bagi Pastika, pemasangan spanduk ancaman yang diisi dengan cap jempol darah merupakan hal yang sangat serius, meskipun orang lain menganggap sebagai hal main-main. Pastika bahkan menyatakan barang bukti spanduk yang mengatasnamakan Forum Sidakarya Tolak Reklamasi tersebut sudah diamankan Polda Bali.
"Saya menganggap ini sangat serius karena membawa-bawa darah manusia dalam tulisan cap darah dan judulnya 'Penggal Kepala Mangku P'. Atas nama Pemprov Bali, Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Bali I Wayan Sugiada sudah melaporkan kasus itu kepada Polda Bali pada Rabu (26/2/2014)," ucapnya geram.
Pastika mengancam, tidak mudah memenggal kepala orang, apalagi orang itu gubernur. Bagi Mantan Kapolda Bali itu, untuk menemukan pembuat dan pemasang spanduk ancaman itu harusnya bukanlah hal yang sulit bagi polisi. Jika Polda Bali tak bisa menangkap aktivis tersebut, ia mengaku akan mencarinya sendiri pelakunya.
"Gampang carinya, dalam hitungan jam kalau saya nyarinya dapat itu. Untuk mencari pembuat cap jempol darah kalau perlu dites DNA sehingga akan ketahuan darah-darah itu milik siapa. Tetapi tidak baik kalau saya yang cari sendiri, kalau polisi tidak dapat maka akan saya cari sendiri," tantangnya.
Namun ia berharap Polda Bali bisa secepatnya mengungkap dan mencari pembuat spanduk provokatif itu. Ancaman itu, bagi Pastika bukan berarti membuatnya takut, karena hal itu justru membuat dirinya makin berani.
"Saya sama sekali tidak takut, namun prihatin. Jangan berpikir dengan hal itu membuat saya takut. Saya jadi tambah berani," tandasnya.
Reporter: bbn/rob
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
