Naikkan Harga BBM, Jokowi Siap tak Populer
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Presiden Joko Widodo siap mengambil kebijakan tak populis dalam sektor yang berkaitan dengan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Keputusan Jokowi yang berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi merupakan konsekuensi yang perlu diambil bagi kepentingan negara.
Presiden Jokowi merupakan pimpinan yang menjadi sosok populer meski nantinya akan mengambil berbagai kebijakan tak populis.
"Saya tidak pernah kenal Pak Jokowi baru kenal sewaktu sidang kabinet dan melakukan diskusi tertutup selama tiga kali. Dari situ saya dapat yakinkan beliau akan jadi Presiden populer meski mengambil kebijakan yang tak populis," kata Menteri ESDM Sudirman Said di Jakarta, Sabtu (1/11/2014).
Ia yakin meski nantinya pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, masyarakat bisa mengerti. Ini didasari dari berkembangnya pengetahuan masyarakat khususnya di sektor ESDM.
"Buat apa menghindari kebijakan sulit tapi baik masa depan. BBM memang harus naik, dan semua orang mengerti. Saya yakin masyarakat sudah cerdas," ujarnya.
Sudirman bercerita kebijakan pemerintah di sektor ESDM selama ini cenderung ekstraktif. Indonesia dinilai telah lama berada di comforf zone sehingga melupakan hal-hal strategis yang berkaitan dengan kemandirian energi.
"Kita sudah masuk comfort zone. Jual bahan baku, kemudian membeli barang jadi melalui impor," ucapnya.
Reporter: bbn/net