Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comMuara Tukad Buleleng Dipenuhi Sampah
BERITABALI.COM, BULELENG.
Sejumlah warga yang melakukan olahraga di areal Eks Pelabuhan Buleleng Rabu (21/1/2015) terpaksa menutup hidung saat melintas di pintu gerbang Eks Pelabuhan Buleleng di sebelah timur. Bau tidak sedap menyebar di lokasi itu yang berawal dari sejumlah sampah yang bertebaran di Muara Tukad Buleleng.
Nampak terlihat berbagai jenis sampah memenuhi aliran sungai yang telah surut itu, dari mulai ranting pohon, dedaunan hingga sampah plastik dan bangkai binatang. Upaya penanganan untuk membersihkan nampaknya masih belum dilakukan pihak terkait. Kondisi itu dikeluhkan sejumlah warga.
Beberapa warga di Kawasan Eks Pelabuhan Buleleng menyebutkan, sampah di muara sungai merupakan sampah kiriman dan sudah menumpuk sejak dua hari lalu. Hujan menyebabkan air sungai meluap dan sampah yang dibuang warga ke sungai bermuara di tempat tersebut.
"Sudah sejak dua hari ini seperti ini. Kemarin lebih parah lagi karena airnya sampai menggenang. Sampahnya berasal dari sampah warga yang dibuang sungai terus bertemu dengan sampah kiriman dari laut. Menumpuklah di sini," ujar Mertayasa.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Buleleng, Nyoman Genep mengungkapkan, muara Tukad Buleleng menjadi muara penghasil sampah terbesar di Singaraja.
“Selain sampah yang dibuang warga ke sungai, sampah tersebut juga merupakan sampah kiriman yang berasal dari luar daerah Buleleng karena terbawa oleh gelombang besar dari laut,” ungkap Genep.
Genep mengatakan, DKP Buleleng telah menurunkan petugas untuk membersihkannya. Secara rutin juga telah menugaskan dua petugas setiap harinya untuk melakukan pembersihan.
Belum tersedianya sarana dan prasarana pendukung untuk menampung sampah nampaknya menjadi penyebab sampah tersebut meluber ke sungai. Disamping masih rendahnya kesadaran masyarakat.
Reporter: bbn/jbr
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
