search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
RI Keluar dari OPEC, Jokowi: "Rapopo"
Jumat, 2 Desember 2016, 15:00 WITA Follow
image

Presiden Joko Widodo (Jokowi) [source: istimewa]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com - Jakarta. Dalam sidang OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries), Indonesia memutuskan untuk keluar sementara. 
 
Menurut Jokowi, pembekuan sementara Indonesia dari keanggotaan OPEC, tidak perlu dipermasalahkan. Alasannya, Indonesia sudah pernah keluar dari OPEC dan kemudian masuk lagi.
 
"Iya, dulu kan kita pernah jadi anggota OPEC, kemudian tidak menjadi anggota, kemudian kita masuk lagi, karena kita ingin informasi naik-turunnya harga. Kemudian kondisi stok di setiap negara, sehingga jadi tahu kalau jadi anggota. Tapi ini juga karena untuk perbaikan APBN. Ya kalau memang kita harus keluar lagi, kan enggak ada masalah," kata Jokowi saat ditemui usai acara Rapimnas Kadin di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (01/11).
 
Sementara itu, mantan Wali Kota Solo ini, menyatakan perekonomian Indonesia sendiri tidak akan terganggu akan hal ini.
 
"Dulunya kan juga tidak," kata Jokowi.
 
Sebelumnya, Indonesia sendiri sebelumnya pernah membekukan keanggotaannya di OPEC pada tahun 2008 silam yang berlaku efektif pada 2009. Meski demikian, Indonesia tetap menjalin hubungan baik dengan OPEC dan menjalin hubungan bilateral dengan sejumlah negara anggota OPEC.
 
Indonesia memang memutuskan untuk membekukan sementara keanggotaaan OPEC dalam sidang ke-171 OPEC di Wina, Austria, pada Rabu, 30 November 2016. Dalam sidang itu, OPEC memutuskan untuk memotong produksi minyak mentah sebesar 1,2 juta barel per hari (bph). Indonesia sendiri diminta memotong sekitar 5% dari total produksi, atau setara 37 ribu bph. [idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami