search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Harga Cabai di Singaraja Masih Tinggi, BPS: Kemungkinan Permainan Tengkulak
Kamis, 2 Maret 2017, 11:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. BPS Provinsi Bali merilis data inflasi bulanan persentase perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Februari ini terhadap bulan sebelumnya pada rabu (1/3). 
 
[pilihan-redaksi]
Dalam data ditemukan bahwa Kota Denpasar dan Singaraja mengalami tingkat inflasi cukup tinggi pada periode bulan Februari 2017. Kota Denpasar mencapai 0,42 persen, sedangkan di Kota Singaraja mencapai 0,79 persen. 
 
Inflasi di Singaraja disebutkan karena cabe rawit yang mengalami kenaikan sebesar 12,52 persen disusul sate sebesar 12,50 persen dan kemudian tarif listrik, mobil, sepeda motor, gula pasir, tarif ponsel, wortel, kecambah, dan cabe merah.
 
Menanggapi harga cabe yang terus naik, Adi Nugroho menerangkan bahwa dari distribusi dan ketersediaan cabe sebenarnya sudah cukup. Kemungkinan ada permainan dari tengkulak atau masyarakat yang memiliki persepsi memang harga belum turun, padahal di daerah lain harga cabe cenderung menurun. [rls/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami