search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Telan Dana Rp 3 Miliar, Jembatan Kuning Diresmikan
Jumat, 31 Maret 2017, 23:05 WITA Follow
image

bbn/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Beritabali.com, Nusa Lembongan. Setelah mengalami kerusakan pada 16 Oktober tahun lalu, kini Jembatan Kuning yang menghubungkan Nusa Lembongan denga Nusa Ceningan kembali dibangun. Peresmian jembatan ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Arie Setiadi Moerwanto di dampingi Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, Jumat (31/3).
 
Jembatan Kuning ini merupakan satu-satunya jembatan yang menghubungkan Nusa Lembongan dengan Nusa Ceningan. Sehingga keberadaanya sangat vital bagi masyarakat setempat. 
 
[pilihan-redaksi]
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Dirjen Bina Marga yang telah mampu merampungkan pembangunan Jembatan Kuning sebagai urat nadi transportasi bagi masyarakat maupun pariwisata,” kata Sudikerta.
 
Jembatan Kuning sebelumnya dibangun pada 1996, namun pada 16 Oktober 2016 lalu mengalami runtuh yang menyebabkan putusnya hubungan transportasi antara Nusa Lembongan dengan Nusa Ceningan sehingga perekonomian pun ikut terganggu.
 
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Bali menyampaikan usulan ke pemerintah pusat agar segera dibangun kembali Jembatan penghubung tersebut.  Wagub Sudikerta saat itu sangat intens mengawal usulan tersebut sehingga pemerintah pusat memutuskan memberikan alokasi anggaran dengan sumber dana APBN. Jembatan ini mulai dikerjakan November 2016 sampai Maret 2017 ini.
 
“Kecamatan Nusa Penida ini bagai “Telor Emas”-nya Bali, memiliki lima predikat sekaligus, yaitu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, Kawasan Konservasi Perairan, Kawasa Pulau Terluar Indonesia, Desa Wisata Energi, dan sebagai wilayah pembibitan sapi Bali,” ujarnya. 
 
Dengan predikat ini sudah sepatutnya mendapatkan perhatian lebih melalui pembangunan infrastruktur yang memadai yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
Jembatan dengan lebar 1,8 meter dan panjang 138 meter terdiri dari tiga bentang, menelan biaya Rp 3 miliar lebih, dibangun khusus untuk pejalan kaki dan sepeda motor. Namun dalam kondisi darurat, hanya mobil ambulans yang diperbolehkan melewati jembatan itu.[bbn/rls/psk]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami