search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Besok, Bentara Budaya Bali Gelar Dialog Sastra, Tampilkan Tiga Penulis
Sabtu, 29 Juli 2017, 10:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Beritabali.com, Gianyar. Bentara Budaya Bali (BBB) menggelar Dialog Sastra #56 merujuk tajuk Malam Puisi Komunitas Mahima, dalam rangka memaknai kehadiran tiga buku puisi yang diterbitkan oleh Mahima Institute Indonesia, pada Minggu (30/7) pukul 19.00 WITA di Jl. Prof. Ida Bagus Mantra No.88A, Ketewel, Gianyar.
 
Akan tampil tiga penulis, yakni Kadek Sonia Piscayanti, Wulan Dewi Saraswati, dan Virginia Helzainka. Ketiganya baru saja menerbitkan buku kumpulan puisi masing-masing. Wulan Dewi Saraswati melahirkan buku antologi puisi tunggalnya berjudul Seribu Pagi Secangkir Cinta, Kadek Sonia Piscayanti dengan Buku Kumpulan Puisi Bahasa Inggrisnya berjudul Burning Hair, dan Kumpulan Puisi Bahasa Inggris karya Virginia Helzainka berjudul Cocktail, Waves and Archer.
Sebagai pembahas buku adalah kritikus dan esais, Arif B. Prasetyo. Selain itu, turut memaknai acara ini akan dipentaskan pula sebentuk alih kreasi puisi oleh Komunitas Mahima dan Teater Kalangan. 
 
[pilihan-redaksi]
Kegiatan ini akan diawali dengan pementasan musikalisasi dan pembacaan puisi serta akan ditutup dengan pementasan teater, sebuah alih kreasi puisi. Acara ini diniatkan sebagai upaya apresiasi yang lebih beragam dengan sudut pandang tentang puisi yang beraneka. 
 
Kadek Sonia Piscayanti lahir di Singaraja, 4 Maret 1984, merupakan Dosen Jurusan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha. Ia mengajar bidang sastra seperti puisi, prosa, dan drama. Ia pernah diundang sebagai pembicara pada Ubud Writers and Readers Festival (2012-2013), Creative Writing Progra, Griffith University, Gold Coast, Australia (2011-2012), serta pada ajang OzAsia Festival, Adelaide Australia (2013). Ia menulis sekaligus menyutradarai naskah “Layonsari” di Belanda dan Prancis pada acara Culture Grant dari Direktorat Pendidikan Tinggi Indonesia (2014). 
 
Ia juga telah menerbitkan beberapa buku diantaranya, “Karena Saya Ingin Berlari Saya Ingin Berlari” (Akar Indonesia, Yogyakarta, 2007), Buku Sastra “Literature is Fun” (Pustaka Ekspresi, 2012), “The Story of A Tree” (Mahima Institute Indonesia, 2014), The Art of Drama, The Art of Life (Graha Ilmu, 2014), A Woman Without A Name” (Mahima Institute Indonesia, 2015).
 
Ni Luh Putu Wulan Dewi Saraswati, lahir di Denpasar, 10 Juli 1994, S1 di Undiksha, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, mendalami linguistik di Pascasarjana Universitas Udayana. Kini menjadi guru bahasa Indonesia untuk penutur asing di Yayasan Cinta Bahasa, bergabung di Komunitas Mahima dan Teater Kalangan. Terpilih sebagai mahasiswa berprestasi Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha 2014 dan 2015, serta mengikuti pertukaran budaya, Muhibah Seni Undiksha di Belanda dan Prancis 2014. Menjadi sutradara fragmentasi cerpen Penumpang karya Iwan Simatupang, Mega-Mega karya Arifin C. Noor; monolog Bahaya karya Putu Wijaya. Karyanya terhimpun dalam antologi Singa Ambara Raja dan Burung-burung Utara, Ginanti Tanah Bali, Kaung Bedolot, Di Ujung Benang, Klungkung: Tanah Tua Tanah Cinta, dan Lingga. Puisi dan cerpennya kerap dimuat dalam Koran Bali Post Minggu. Antologi puisinya bertajuk Seribu Pagi Secangkir Cinta telah terbit pada tahun 2017.
 
Virginia Helzainka, merupakan mahasiswi S-2 di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja. Ia pernah menulis naskah sekaligus menyutradai lakon “Trageditrisakti” (2011), sebagai sutradara pada lakon “A Marriage Proposal” oleh Anton Chekov (2015), sebagai perwakilan Jakarta Timur dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (2011). [rls/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami