Pengusaha Pertokoan Sekitar GWK Pesimis Pembangunan Patung Rampung 2018
Sabtu, 7 Oktober 2017,
12:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Ketua Perkumpulan dan Pengelola Kawasan Pertokoan Revayah Plaza yang dulu namanya Plaza Amata di kawasan patung GWK, Ir Hendra Dinata (Sinyo), saat ditemui di Denpasar menyampaikan, pesimistis jika pembangunan proyek patung GWK akan rampung pada 2018.
Menurutnya, jika dilihat dari waktu pelaksanaan proyek sangatlah pendek dan permasalahan infrastruktur (jalan) terutama akses menuju ke kawasan GWK masih perlu diperluas agar tidak malah menimbulkan kemacetan jika patung sudah selesai nantinya.
[pilihan-redaksi]
"Kami sedikit pesimis, bisa saja molor penyelesaian proyek patung GWK tersebut. Rasanya waktu dibutuhkan sangatlah pendek, serta dana yang akan dikeluarkan juga akan banyak. Dalam waktu yang sangat pendek tersebut, apakah akan sangup nantinya menyelesaikan pemangunan proyek patung GWK tersebut tepat waktu," sebutnya.
Disampaikan, pihaknya sangat berharap penyelesaian proyek pembangunan GWK dapat segera dilaksanakan tepat pada waktunya. Sebagai investor lama yang sudah 15 tahun disana tentu malah akan sangat diuntungkan.
"Yang terpenting permasalahan kami, dengan Alam Sutra sudah merucut pada penyelesaian dengan sangat baik. Jika saya lihat, sangat bagus sekali jika memang direncanakan patung GWK akan rampung pada 2018 mendatang itu akan memberi keuntungan bagi kami," katanya.
Dilanjutkan, terkait dengan infrastruktur akses jalan menuju ke kawasan patung GWK perlu dilakukan pelebaran jalan. Setidaknya dengan demikian, akan mampu memperlancar arus lalu lintas menuju kawasan GWK, jangan sampai sudah selesai patung GWK malah akses jalan menjadi macet.
"Dari dulu sudah saya katakan, jalan dari bawah ke atas menuju akses ke kawasan GWK perlu dilakukan perlebaran ruas jalan, sehinga setelah selesai proyek pembangunan patung GWK jangan sampai malah menimbulkan masalah baru, yaitu kemacetan," ucapnya.
Menurut dirinya, Pemerintah khususnya Kabupaten Badung harus berani mengambil sikap tegas terkait dengan hal tersebut. Seperti misalnya dia mencontohkan, untuk melakukan pelebaran jalan jika bisa beli saja tanah dipingir jalan untuk pelebaran jalan. Jika itu tidak dilakukan seiring dengan akan rampungnya patung GWK tentu malah membuat runyam aktivitas lalulintas menuju ke arah GWK.
"Jika timbulnya titik kemacetan baru lagi menuju akses ke patung GWK tentu berdampak pada usaha yang berada disana (disekitar kawasan patung GWK) akan ikut menjadi macet juga. Sampai saat ini, akses jalan menuju ke GWK bisa dikatakan sangat belum memadai sakali. Dan terus terang saja, jika timbul kemacetan disana saya sendiri saja akan malas menuju kesana apa lagi bagi wisatawan," keluhnya.
Sinyo berharap, kepada Pemerintah Kabupaten Badung pada khususnya agar mampu melihat permasalah apa saja yang terjadi terutamanya di tengah-tengah masyarakat sampai ke akar-akarnya serta dapat menyelesaikan masalah dengan tuntas.
"Jangan sampai Pemerintah hanya diem saja melihat permasalahan-permasalahan yang terjadi dibawah, sebagai seorang pemimpin harus berani mengambil tindakan dan harus mampu memberi solusi yang nyata kepada masyarakat terutama masyarakat di Kabupaten Badung," katanya. [bpc/aga]
Berita Premium
Reporter: -
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025