search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Klungkung Proyek Percontohan Program TOSS di Indonesia
Kamis, 8 Maret 2018, 16:20 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Beritabali.com.Denpasar. Kabupaten Klungkung saat ini menjadi proyek percontohan (pilot project) Program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) yang baru pertama kali dan satu-satunya di Indonesia merupakan tempat pengolahan sampah menjadi listrik.   
 
[pilihan-redaksi]
GM Indonesia Power IAGN Subawa Putra mengatakan program yang diusung berkat kerja sama Pemda Klungkung, Indonesia Power dan Kampus STT PLN ini mengolah sampah secara langsung melalui proses peuyeumisasi, briketisasi/peletisasi, dan gasifikasi, dengan menggunakan bio aktivator. 
 
Dalam tiga hari, bau hilang, dan dalam sepuluh hari volume sampah sudah berkurang. Ini juga akan menghasilkan briket dan pellet yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses memasak dan listrik. Pelet yang diproduksi desa nantinya akan dibeli pihak Indonesia  Power sebagai bahan bakar pembangkit listrik dengan harga yang yang masih akan dikaji terlebih dahulu.
 
Program ini dilatarbelakangi karena Klungkung mengalami persoalan sampah ketika TPA Sente harus ditutup karena over kapasitas. Untuk  mengatasinya, Pemkab Klungkung bekerja sama dengan STT PLN dan Indonesia Power menggulirkan program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Program ini dilaunching Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta di Balai Subak Desa Pekraman Lepang Desa Takmung Banjarangkan pada 12 Desember 2017.
 
Sebagai tindak lanjutnya saat ini PT Indonesia Power UP Bali selaku pembeli briket sampah yang diproduksi desa, menyelenggarakan silaturahmi dengan para tokoh masyarakat desa adat dan dinas yang telah melaksanakan program TOSS, Kamis (8/3). 
 
Pertemuan tahap awal yang digelar selama dua hari (8 s/d 9 Maret 2018) ini dihadiri oleh perwakilan dari Desa Tangkas, Gelgel, Gunaksa, Dawan Klod, Dawan Kaler, Akah Paksebali, Aan dan Tohpati. Para perwakilan ini akan diberikan pembekalan sehingga mampu menjadi corong informasi yang benar terkait program TOSS di desanya masing masing.  
 
Pada nantinya, kata Subawa akan dipilih 1 atau 2 desa yang yang dianggap benar benar mampu dan sukses menjalankan TOSS, untuk selanjutnya dibantu dan dibina sehingga menjadi percontohan bagi TOSS desa yang lain.
 
[pilihan-redaksi2]
“Saya berharap program ini terus bergulir dan akan mempu memberdayakan warga melalui pengolahan sampah menjadi bahan energy yang bernilai ekonomis,” Ujarnya saat rapat Kamis (8/3) di Ruang Rapat Jempiring Gedung Indonesia Power, Denpasar.
 
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung Anak Agung Kirana berharap program yang digagas ini bisa menjadi solusi untuk penanganan masalah sampah yang ada di Kabupaten Klungkung. Seluruh desa diharapkan akan segera menyusul 9 desa yang telah mulai melakukan program TOSS ini. 
 
“Jika seluruh desa sudah menerapkan program yang  bernilai ekonomis ini maka Klungkung akan bersih dari sampah,” tegasnya.(bbn/rlsklk/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami