Mengenal Sosok Nyoman Gempol (2): Di Padang Dikenal dengan Sebutan Raja Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Akhirnya I Gusti Nyoman Ida Gempol berhasil ditangkap akibat pengkhianatan pembantunya, seorang punggawa Banjar Jawa. I Gusti Nyoman Ide Gempol kemudian diadili di Batavia dan diasingkan ke Padang Sumatera Barat.
Di Padang, I Gusti Nyoman Ide Gempol sangat terkenal dan masyarakat Padang biasa menyebutnya, “Raja Bali”. Di Padang dibuang juga I Gusti Ketut Jelantik (Patih Buleleng) yang dikenal dengan nama Anak Agung Padang.
Ia kemudian berbesan dengan Gusti Nyoman Gempol karena pernikahan putra mereka yakni I Gusti Nyoman Raka dengan Ratna Kusuma. Bersama I Gusti Ngurah Ketut Jelantik, Nyoman Gempol berdiam di daerah Damar, Kota Padang.
Selain ahli kebatinan, ia juga ahli ilmu pengobatan. Ia pernah menyembuhkan seorang tokoh masyarakat Minangkabau di Padang yang menderita kebutaan (katarak). Sebagai “hadiah” atas kesembuhan itu, I Gusti Nyoman Ide Gempol boleh menikahi putri sang tokoh. Putri itu bernama Sa’adiyah Alimatu.
Di Padang, I Gusti Nyoman Ide Gempol menerima permintaan berguru dari seorang pesilat yang berasal dari Jawa, yaitu Ki Ngabehi Surodiwiryo dan kelak muridnya ini mendirikan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati, sebuah perguruan yang sangat berpengaruh dalam kancah Persilatan Indonesia. Ia bertemu dengan Ki Ngabehi Surodiwiryo dan menjadi gurunya sekitar tahun 1888.
Karena I Gusti Nyoman Ide Gempol adalah guru spiritual Ki Ngabehi Surodiwiryo, serta ajaran spiritualnya melandasi ke SH an (kebatinan) Persaudaraan Setia Hati. Maka bagi para pesilat dari rumpun Persaudaraan Setia Hati, I Gusti Nyoman Ide Gempol adalah salah satu mahaguru perguruan.
I Gusti Nyoman Ide Gempol dipulangkan ke Singaraja tahun 1897, wafat di Singaraja dalam usia yang sangat tua sekitar tahun 1908. Sedangkan istrinya Sa’adiyah Alimatu wafat tahun 1912.
Reporter: bbn/dmp