search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jenazah TKW Meninggal di Singapura Diupacarai "Mekinsan Ring Geni"
Kamis, 5 Desember 2019, 07:15 WITA Follow
image

beritabali.com/suasana rumah duka

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Tenaga Kerja Wanita (TKW) I Gusti Ayu Nyoman Puspitawati (46) asal Banjar Tinungan, Desa Apuan, Kecamatan Baturiti, Tabanan meninggal di salah satu rumah sakit di Singapura karena maag kronis pada Senin (2/12).

Bahkan beredar informasi di media sosial saat hendak memulangkan jenazah dari Singapura terganjal biaya berobat yang mencapai Rp 500 juta. Keluarga di Bali pun sempat resah akan hal tersebut. Namun akhirnya ditemukan jalan keluar untuk memulangkan jenazah ke Bali.

Kini jenazah dari Nyoman Puspitawati telah tiba di rumah duka Banjar Tinungan, Desa Apuan, Kecamatan Baturiti Tabanan pada Rabu (4/12) siang sekitar pukul 13.00 WITA. Jenazah tiba di rumah duka Rabu siang disambut isak tangis keluarga terutama anak Nyoman Puspitawati. Diketahui Nyoman Puspitawati menjadi TKW di Turki sudah berangkat hingga tiga kali.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tabanan Nyoman Santika mengatakan jenazah dari Nyoman Puspitawati sudah tiba dirumah duka pukul 13.00 WITA. Jenazah dijemput di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung bersama dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Provinsi Bali, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura dan Kadisnakertrans Kabupaten Tabanan. 

“Kira-kira tiba pukul 13.00 WITA di rumah duka,” ujarnya.

Santika ikut mendampingi jemput jenazah korban bersama keluarganya ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung. Informasi dari KBRI seluruh biaya baik dari kepulangan dan biaya lain-lain telah diurus oleh KBRI Singapura atas kordinasi dengan pihak Provinsi Bali.

“Semua sudah diurus tidak ada bayar apa dia (keluarga), semuanya sudah diurus kepulangan jenazah, biaya dan lain-lain. Bagus dan bertanggung jawab sekali dia (KBRI) karena saya ikuti mulai jemput sama-sama sampai ke rumah duka,” jelas Santika.

Menurut Santika berdasarkan informasi dari keluarganya bahwa Nyoman Puspitawati ini sudah tiga kali berangkat ke Turki sebagai SPA terapis. Keberangkatan yang ketiga ini baru setahun. “Kata keluarga meninggal karena sakit maag. Untuk detail saya tidak enak nanya karena sedang berduka. Sempat sama anaknya saja ngobrol tetapi tidak banyak,” katanya.

Mengenai keberangkatanya menjadi TKW, untuk mengurus surat-surat tidak ada di Tabanan. Sebab dari data Kadisnaker Provinsi Bali Nyoman Puspitawati ini keseringan tinggal di Kabupaten Gianyar. “Surat-suratnya tidak ada ngurus di Tabanan karena kepedulian sebab yang meninggal adalah warga Tabanan makanya kami ikut mendampingi," ujarnya.

Dan mengenai upacara Nyoman Puspitawati, diselenggarakan langsung pada Buda Pon Watugunung, Rabu (4/12) dengan dibakar mekinsan ring Gni. “Upacara langsung hari ini (kemarin), kebetulan ada orang meninggal di desa tersebut,” kata Santika.

Sebelumnya seorang TKW I Gusti Ayu Nyoman Puspitawati meninggal di salah satu rumah sakit di Singapura pada Senin (2/12). Karena menderita sakit maag kronis memutuskan pulang ke Bali. Namun saat perjalanan pulang ke Bali justru ambruk sehingga dilarikan di salah satu rumah sakit di Singapura. Namun karena penyakitnya parah nyawanya tidak bisa tertolong lagi dan meninggal.
 

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami