search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
3 Srikandi Pelukis Bali Melebur dalam Pameran Bertajuk Pertiwi
Minggu, 8 Maret 2020, 07:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Tiga srikandi seniman lukis asal Bali memamerkan 27  karya seni rupa yang diantaranya lukisan media akrilik di kanvas oleh Nyoman Sani; lukisan cat minyak di kanvas oleh Ayu Sri Wardani; dan karya seni grafis cetak tinggi dengan media Lino (karet) di cetak di kertas di Santrian Gallery, Sanur.

[pilihan-redaksi]
Latar belakang 3 Ibu pelukis itu antara lain Ni Nyoman Sani mengenyam pendidikan Seni Lukis S1 di STSI/ISI Denpasar, Gusti Oka Armini mengenyam pendidikan S1 khusus Seni Grafis di FSRD ISI Yogyakarta dan Ni Ketut Ayu Sri Wardani menjalani pendidikan Seni Lukis di FSRD ITB Bandung. Latar belakang pendidikan tersebut dapat menjadi anasir yang mendasari proses kreatif mereka, dengan pilihan media dan bahasa ungkap visualnya masing-masing. 

Dengan tema “Pertiwi” pameran yang menghadirkan tiga Ibu perupa asal Bali ini memiliki eksplorasi karya yang berbeda satu dengan lainnya. 

Dalam karya-karya mereka tema pertiwi tervisualisasikan dengan cara ungkapan yang berbeda, melalui gesture dan komposisi warna yang khas menggungkapkan penghayatan diri antara sebagai perupa dan Ibu. 

“Saya lebih cenderung menampilkan karya dengan energi yang feminim, baik dari unsur unsur medium maupun  teknik. Lahir dari pemilihan warna-warna yang lebih cerah dan lembut namun ada juga terkesan keras (hitam). Seperti Ibu yang melahirkan anak anaknya, berbagai unsur karakter dan emosi terekam di tiap karya karya kali ini,” jelas Nyoman Sani. 

Lanjut, tema pertiwi bagi Gusti Ketut Oka Armini, dimaknai sebagai ungkapan rasa bersyukur saya atas segala keindahan bumi pertiwi yang  harus kita jaga dan lestarikan. 

"Frame kehidupan yang berubah dinamis dari waktu kewaktu, kemudian menginspirasi di setiap karya saya, sebagai luapan kesyukuran, dengan harapan agar alam tetap terjaga, sebagai penawar dan penyeimbang hidup dan kehidupan," katanya.

Kemudian dalam goresan brush stroke cat minyak (oil painting) menggambarkan gejolak batin seorang Ibu yang menghayati dinamika laku kehidupan, termanifestasikan dalam  metafor alam Toba oleh Ayu Sri Wardani. 

“Pertiwi adalah bumi tempat kita berpijak ibaratkan ibu yang memberikan kehidupan, alam yang sudah ada dari sejak kita lahir  pemberian ilahi”. Toba menjadi inspirasi karyaku  dalam pameran ini, bukan hanya sekedar alamnya yang mempesona, tetapi ada keindahan yang menyatu dengan  anugerah cinta yang mengiringi perjalanan hidupku," tutupnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami