Banyak Pedagang Pasar Galiran Tak Ikut Rapid Test, Suwirta Ancam Larang Jualan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Hari ini, Rabu (24/6/2020) merupakan hari terakhir penutupan Pasar Umum Galiran, Klungkung selama tiga hari (Senin-Rabu) dan rapid test yang dilakukan secara massal bergiliran untuk pedagang juga dihari terakhir.
[pilihan-redaksi]
Sejak pagi, pedagang pasar silih berganti berdatangan untuk melakukan rapid test yang dipusatkan di Terminal Galiran Klungkung oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penangangan (GTPP) covid-19 Kabupaten Klungkung. Masyarakat pedagang yang datang silih berganti hingga siang memenuhi areal terminal lantaran mereka harus antre sebanyak dua kali.
Antrean pertama memasukkan nama sesuai tempat berjualan kemudian di antrean kedua menyerahkan nomor baru bisa mengukuti rapid tes. Di antrean pertama untuk memasukkan nama dan nomor telepun, cukup lama lantaran satu antrean dilayani satu petugas saja.
Rata-rata pedagang ini menghabiskan waktu hingga tiga jam untuk mendapatkan jadwal rapid yang mengakibatkan terminal umum penuh sesak dan meyulitkan petugas mengatur untuk jaga jarak. Terlebih sehari sebelumnya ada 200 lebih yang dijadwalkan tidak hadir memenuhi undangan petugas pasar.
Ketua GTPP covid-19 Klungkung, yang juga Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan masih banyak masyarakat yang tidak hadir dengan berbagai alasan. “Kita sudah berikan gratis untuk meyakinkan diri bebas Covid-19 tapi ada saja yang tidak hadir, mereka yang tidak hadir ketika akan berjualan otomatis ditolak, karena satu syarat mulai berjualan Kamis (25/6/2020) adalah membawa keterangan bebas Corona, dengan menunjukkan surat rapid tersebut,” terangnya.
Namun demikian mengatasi masalah ini, mulai Kamis juga dibuka posko di GOR Swecapura untuk memberikan kesempatan pedagang yang belum sempat rapid tes. Sementara saat ini Pasar Umum Galiran, Klungkung sudah dibersihkan dengan diisnfectan dua kali sehari, dan disediakan tempat cuci tangan sebanyak 28 titik.
Sementara data dari Tim GTPP Covid Klungkung, 1735 orang dirapit selama tiga hari, dan sebelumnya sudah 200 orang. Dan sisanya masih banyak yang belum melakukan rapid tes.
Reporter: bbn/klk