Hasil Rapat Desa Adat Keliki Pasca Bade Tumpang 9 Roboh
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Bendesa Keliki Kangin, I Made Suadiasa mengatakan, sesuai hasil rapat dengan prajuru, Minggu (25/10) malam, telah disepakati akan ada upacara pecaruan di rumah yang tertimpa bade tumpang 9 yang roboh.
Namun pihaknya menegaskan, terkait kapan dan bagaimana bentuk upacara pecaruannya, masih menanyakan pada Pedanda.
"Hasil rapat tadi malam, kami tetap menjalankan awig-awig yang telah ditetapkan. Maka, daripada itu akan ada pecaruan. Tetapi untuk prosesinya, akan ditanyakan terlebih dahulu dengan nak lingsir di griya," jelasnya.
Terkait dimana saja akan dilangsungkan pencaruan, Made Suadiasa mengatakan di rumah yang tertimpa bade. Sementara prosesi dan biayanya ditanggung oleh pihak keluarga yang memiliki bade tersebut. Dalam hal ini, pihak prajuru Desa Adat Keliki Kangin, beserta empat kelian banjar, bendesa dan perbekel hadir dalam upacara tersebut sebagai saksi.
"Pecaruan itu di rumah warga yang ditimpa bade. Nanti yang menanggung biaya dan melakukan prosesi upacara adalah pihak yang memiliki bade. Sementara pihak desa adat termasuk perbekelne, nanti mendampingi atau hadir sebagai saksi," ujarnya.
Pasca insiden tersebut, kata Bendesa, situasi di desanya masih tetap kondusif. Hubungan antara pemilik rumah dan pelaksana Pitra Yadnya tetap harmonis.
"Semua tahu ini merupakan musibah yang tak seorang pun menghendaki. Karena itu, antara krama pemilik rumah dan pemilik bade tidak ada masalah, karena murni musibah," ujarnya.
Reporter: bbn/gnr