search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Basarnas Turunkan Pesawat Cari Nelayan yang Hilang Sepekan
Minggu, 6 Desember 2020, 22:10 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Memasuki hari ke-6 pencarian, Sabtu (5/12) Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram menggunakan pesawat dengan nomor registrasi PK-S208 untuk mencari Hidayat (27 tahun), seorang nelayan yang dilaporkan hilang di perairan laut Gerupuk, Kabupaten Lombok Tengah sejak Minggu (30/11).

“Untuk hari keenam ini, kami juga melakukan pencarian melalui udara. Mencoba terbang sekitar 54 menit, tapi kami tidak bisa masuk ke area pencarian wilayah gerupuk. Hanya bisa melaksanakan pencarian di wilayah perairan bagian barat. Karena area pencarian di wilayah timur awannya terlalu rendah dan tebal," kata Kepala Basarnas Mataram Nanang Sigit PH, usai menerbangkan pesawat tipe Microlight di eks Bandara Selaparang, Mataram, Sabtu (5/12).

Sementara tim rescue Pos Siaga SAR Mandalika yang diterjunkan oleh Basarnas Mataram, masih tetap melakukan pencarian seperti hari-hari sebelumnya. Dengan menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB) 09 Mataram dan penyisiran di sepanjang pantai bersama potensi/unsur lainnya.

Hidayat adalah nelayan warga Dusun Gerupuk, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pemuda itu dilaporkan hilang di sekitar perairan laut Gerupuk, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, dengan titik koordinat 08°57’55.61″S – 116°22’5.28″E.

Nelayan tersebut diduga tenggelam, setelah perahu beserta mesin yang masih hidup miliknya ditemukan oleh nelayan dari Batu Nampar, Kabupaten Lombok Timur. Lokasi penemuan tidak jauh dari tempat biasa korban mencari gurita.

“Hingga pukul 18.00 WITA, hasil pencarian melalui udara, penyisiran dari perairan, pesisir pantai dan pemapelan berita masih nihil. pencarian akan kembali dilanjutkan besok pagi,” ungkap Nanang Sigit.

Selain personel Basarnas Mataram, potensi SAR lainnya yang terlibat dalam pencarian korban adalah TNI, Polri, BPBD, Tagana, penyelam tradisional, nelayan, masyarakat setempat dan unsur lainnya. Cuaca saat ini cenderung ekstrim, seperti curah hujan dan gelombang yang cukup tinggi. 

Berdasarkan hal tersebut Nanang kembali mengimbau kepada para nelayan ataupun yang mungkin hobi mancing. Agar lebih berhati-hati karena dengan kondisi seperti itu akan berpotensi terjadinya kecelakaan di laut.

“Kalau ingin melaut perhatikan cuaca, jika tidak memungkinkan di cancel (dibatalkan) saja atau menunggu cuaca lebih membaik. Selama melaksanakan kegiatan di perairan gunakan life jacket. Sehingga jika terjadi sesuatu masih ada kemungkinan untuk mengapung dan mudah untuk ditolong atau diselamatkan,” tutupnya.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami