search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bayi Tanpa Tempurung Kepala Lahir di RS Brayat Minulyo Kota Solo
Kamis, 4 Maret 2021, 13:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Bayi Tanpa Tempurung Kepala Lahir di RS Brayat Minulyo Kota Solo

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Bayi laki-laki tanpa tempurung kepala lahir di RS Brayat Minulyo Kota Solo. Bayi laki-laki itu lahir pada 22 februari 2021. 

Dilansir dari Solopos.com, kondisi bayi tersebut hingga hari ini dalam kondisi stabil. Setelah menjalani perawatan selama beberapa hari, bayi tanpa tempurung kepala itu kini telah dibawa pulang orang tuanya ke rumah di Sidorejo RT 001/RW 001 Mangkubumen, Banjarsari, Kota Solo.

Meski sudah dibawa pulang, bayi malang itu dalam pengawasan petugas Puskesmas Manahan Kota solo.

Kepala Puskesmas Manahan, Suwarji, mengatakan kondisi bayi relatif stabil selama pengawasan. Tapi dia menolak untuk menjelaskan lebih jauh kondisi bayi lahir tanpa tempurung kepala itu.

“Pangapunten (mohon maaf) untuk kewenangan itu langsung Bu Ning, langsung DKK. Saya tahu soal bayi tanpa tempurung kepala ini. Ini kondisinya masih bagus,” terang dia.

Konfirmasi kelahiran bayi tanpa tempurung kepala juga disampaikan Kabag Humas dan Marketing RS Brayat Minulya Solo, Brigitta Adventa Fajarrini. Menurut dia, bayi itu berjenis kelamin laki-laki dan lahir pada 22 Februari 2021.

“Maaf kalau identitas kami tidak diizinkan untuk menyampaikan. Tapi memang di tempat kami ada kelahiran bayi tanpa tempurung kepala pada akhir bulan lalu. Tapi sekarang bayi sudah dibawa pulang ke rumah,” kata dia.

Sedangkan anggota DPRD Solo dari Nusukan, Banjarsari, Hartanti, mengaku mendapat laporan ihwal bayi tanpa tempurung kepala.

Dia sudah menanyakan pengawasan kondisi bayi kepada Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih.

“Saya dapat informasi langsung saya sampaikan ke Bu Ning. Katanya sudah diawasi petugas Puskesmas Manahan,” tutur Hartanti.

Politikus PDIP itu berharap segera ada solusi terhadap kondisi kesehatan yang menimpa bayi mungil dari Solo itu. Apalagi menurut dia orang tua bayi masuk kategori keluarga tidak mampu yang butuh perhatian dari pemerintah.

“Semoga bisa dibantu, dalam hal ini dari DKK. Karena kondisi bayi membutuhkan perawatan khusus. Sudah disediakan tabung oksigen di rumahnya. Kalau habis kami harapkan diganti dari DKK, karena warga tak mampu,” urai dia.

Sembari menunggu solusi atas masalah kesehatan yang dialami, Hartanti meminta petugas kesehatan memantau terus kondisi bayi. Sebab secara medis bayi tanpa tempurung kepala butuh penanganan yang khusus.

“Harapanku dari DKK memantau perkembangan kondisi bayi. Apa ada cara untuk menyelamatkan. Ini medis yang tahu. Misalnya operasi di Solo bisa tidak, apakah biaya ditanggung KIS atau tidak. Semoga ada solusi,” ujar dia.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami