search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Buru Cewek Open BO Berinisial S, Warga Geruduk Indekos
Selasa, 16 Maret 2021, 09:45 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Buru Cewek Open BO Berinisial S, Warga Geruduk Indekos

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Warga Kahuripan, Kota Tasikmalaya geram karena menemukan indikasi kuat jika sebuah indekos di lingkungan mereka dijadikan tempat operasi pekerja seks komersial (PSK) online.

Dugaan warga terbukti ketika mereka mencoba memancing PSK online yang diduga beroperasi dari indekos itu di sebuah aplikasi kencan.

Dari aplikasi, warga mendapatkan PSK online berinisial S. Setelah menyepakati harga, PSK online berinisial S itu kemudian memberikan lokasinya, yang tak lain adalah sebuah indekos di Jalan BKR, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.

Puluhan warga Kahuripan kemudian menggerebek rumah indekos itu. Ketua RW 06 Kelurahan Kahuripan Dedi Mulyadi mengatakan kedatangan warga ke kosan ini sudah kali ketiganya. Pihaknya mengaku banyak menerima laporan dari warga bahwa di kosan ini ada praktik prostitusi.

"Kami sudah memberikan peringatan kepada penanggung jawab kosan karena pemiliknya tidak ada di sini. Mereka tetap mengelak. Namun, kenyataannya kami terus mendapat laporan warga sekitar," ujar Dedi, Senin (15/3/2021).

Menurutnya, informasi dari warga di kosan tersebut, PSK online di tempat itu beroperasi di siang hari.

"Kami datang siang-siang untuk menangkap basah dan ingin membuktikan. Setelah kami interogasi, mereka tidak mengakui. Kami juga tidak menekan mereka karena tidak ada bukti," ucapnya.

Ia menuturkan, selaku warga merasa bertanggung jawab dengan keamanan lingkungan karen lokasi ini dianggap lokasi yang strategis.

"Ada juga warga yang memancing melalui aplikasi dan kami menindak lanjuti hasil cattingan itu yang muncul harga untuk satu kali kencan," tuturnya.

Sementara itu, Kapolsek Tawang Iptu Nandang Rokhmana mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga bahwa di kosan tersebut dijadikan lokasi prostitusi online.

"Dari laporan masyarakat ada penghuni kamar kos yang merupakan perempuan berinisial S mengajak kencan melalui aplikasi kencan atau media sosial dengan tarif Rp300 ribu hingga Rp500 ribu," ujar Nandang.

Nandang menyebut, saat pihaknya datang ke lokasi kosan yang terdiri dari 7 kamar tidak menemukan perempuan berinisal S tersebut. Namun, ada beberapa orang yang diamankan untuk dimintai keterangan.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap ke-3 yang diamankan diketahui jika mereka bukan perempuan berinisial S," tandasnya.

Salah seorang penghuni kos, YN mengaku, dirinya tidak mengetahui dengan apa yang dilakukan tetangganya di kosan.

"Saya baru beberapa hari ngekos. Tanggal 13 Maret masuk kosan. Rp700 ribu per bulan ngekos di sana," ujarnya.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami