search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Viral Aksi Pakar Terapi Hirup Napas Pasien Covid-19
Senin, 19 Juli 2021, 13:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Viral Aksi Pakar Terapi Hirup Napas Pasien Covid-19

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Aksi Kiai Samian hirup napas pasien Covid-19 jadi obrolan di luar negeri. Yang sudah ketahuan jadi bahasan TV di Taiwan.

Hal tersebut terlihat melalui rekaman salah satu warganet yang tengah menyaksikan siaran Televisi melalui saluran Taiwan itu.

Aksi Kiai Samian hirup napas pasien Covid-19 bermula ketika ada dua pria tersebut dengan santai mendekati sampai menghirup napas pasien yang sudah menggunakan selang oksigen tanpa mengenakan alat pelindung diri (APD).

Videonya yang menghirup nafas pasien virus corona bersama temannya menjadi viral.

"KH Sami’an. Detik-detik virus Covid nampak jelas, 17-4-2021 pukul 22.00 WIB…," tulis keterangan dalam video.

Dalam video, terlihat salah satu pria meminta pasien Covid-19 untuk menarik napas dan mengembuskannya.

Ia kemudian meminta rekannya untuk maju dan menghirup napas yang dihembuskan pasien tersebut.

Setelah rekannya, kini giliran pakar terapi yang melakukan hal serupa. Ia turut menghirup napas yang dihembuskan pasien Covid-19 itu dalam-dalam.

Kini, pakar terapi yang bernama Masudin itu dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 13 Juli 2021 dini hari.

Hal ini diungkapkan oleh rekannya yang merupakan seorang jurnalis, Rony.

Ia terakhir bertemu dengan pria yang akrab disapa Mr Masudin satu minggu lalu. Kala itu, sang terapis sakit dan terbaring tak berdaya di rumahnya.

"Waktu itu beliau sakit, saya mau bertamu akhirnya pulang, biar istirahat dulu. Itu terakhir kali saya bertemu, setelah itu saya terima kabar duka Mr Masudin meninggal, antara kaget dan tidak percaya,” ungkap Rony.

Sementara itu, seorang influencer dan dokter yang bertugas di Makassar, Bambang Budiono menuliskan kritikannya terhadap aksi menghirup napas pasien Covid-19. Ia menyebut aksi itu merupakan tindakan COVIDIOT.

"Takabur dan kesombongan akan membawa petaka, tanpa pandang bulu dari rakyat jelata hingga orang ternama. Para COVIDIOT adalah sahabat terbaik virus corona, karena ia akan menjadi tempat berkembang biak dan penebar virus kemana-mana, sebelum ia tertimbun tanah di liang kubur," kata Bambang.

Menurutnya, sosok COVIDIOT juga menjadi penyebab tingginya kasus virus corona di Indonesia seperti sekarang ini. Bahkan., bukan tidak mungkin kondisi di Indonesia akan menjadi yang terburuk di dunia.

"Hal-hal seperti ini yang menyebabkan negeri +62 telah meraih peringkat pertama kasus baru di dunia, menjadi episentrum Asia. Bahkan bisa menjadi episentrum Covid-19 dunia yang akan terisolir dari seluruh negara di dunia. Menyedihkan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Masudin dikenal sebagai sosok terapis yang ahli mengobati pasien tuna rungu, baik bawaan dari lahir maupun karena sebab lain.

Semasa hidupnya, Masudin pernah meraih berbagai penghargaan. Mulai dari pemegang Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk kategori terapi tercepat maupun Centurion World Redord, penghargaan kelas dunia dari Amerika Serikat.

Sejak saat itu, sejumlah pasien dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri mulai datang. Terapi syaraf telinga Masudin bahkan sampai dikenal dengan terapi kelas ‘sultan’.

Namun, tidak demikian sebenarnya. Mendiang tidak selalu memasang tarif yang sama untuk para pasien. Khusus pasien dengan tingkat ekonomi menengah ke atas, dirinya mematok tarif yang mahal. Namun tak jarang pasien yang kurang mampu malah digratiskan.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami