search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Viral Kades Nyaris Jotos Petugas
Kamis, 19 Agustus 2021, 14:20 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Viral Kades Nyaris Jotos Petugas

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kepala Desa Kebonagung, Ngampel, Kabupaten Kendal berinisial WD tak terima pentas musik peringatan 17 Agustus yang digelar di desanya dibubarkan kepolisian.

Kades itu tidak mengindahkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Satgas Covid-19 hingga nyaris berujung adu jotos dengan petugas. Aksi kades yang melawan saat ditertibkan petugas itu terekam dalam video hingga viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, tampak WD berada di atas pentas menolak ditertibkan oleh sejumlah petugas. Sejumlah kepolisian naik ke atas pentas berusaha memberikan penjelasan agar pentas tersebut diakhiri karena berisiko tinggi terjadi penularan Covid-19.

Namun, bukannya menaati imbauan, WD yang tampak emosi tampak menantang anggota polisi yang ada di atas pentas tersebut. Keduanya nyaris terlibat adu jotos di atas pentas dan disaksikan oleh warga desa tersebut. Warga yang menyaksikan insiden tersebut langsung berteriak hendak membantu kades mereka, namun langsung dicegah polisi.

"Hey diam kamu, ini urusan pemerintah," ujar seorang petugas ke warga.

"Pemimpinku itu," teriak salah seorang warga.

Dalam video itu, tampak warga yang berkerumun di sekitar pentas tampak tidak mengenakan masker. Mereka juga tidak menghiraukan anjuran untuk menjaga jarak. Hingga berita ini dipublikasikan, Suara.com masih mencoba menghubungi pihak kepolisian guna mengonfirmasi video viral tersebut.

Video tersebut langsung viral di media sosial dan menjadi sorotan publik. Beragam komentar dari warganet langsung berdatangan mengomentari aksi nekat si kades.

"Kades kok kayak gitu, kasih contoh tak baik. Pecat saja," kata seorang warganet.

"Harusnya bapak Kepala Desa atau Lurah menjadi contoh dalam pemberlakuan ppkm level 4 yang masih berlaku di Jawa Bali dan daerah luar Jawa yang lain tidak diperbolehkan melaksanakan Pagelaran Acara yang memunculkan kerumunan orang di tengah Pandemi," timpal warganet lain.

"Warga sudah ingin hidup normal," balas warganet lainnya.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami