search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kunjungi Desa Kutuh, Delegasi G20 Diajak Membuat Canang
Sabtu, 9 Juli 2022, 11:32 WITA Follow
image

bbn/suara.com/Kunjungi Desa Kutuh, Delegasi G20 Diajak Membuat Canang.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Desa Kutuh, Badung, Jumat, (8/7/2022) yang menjadi desa percontohan antikorupsi binaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikunjungi Delegasi G20 yang secara langsung menghadiri pertemuan ke-2 Kelompok Kerja Antikorupsi (ACWG). 

Kunjungan delegasi dari 9 negara ini merupakan agenda hari terakhir pertemuan ke-2 Kelompok Kerja Antikorupsi (ACWG) G20 yang dipimpin oleh Indonesia bersama Australia (co-chair) di Badung, pada 5-8 Juli 2022.

Tidak hanya melihat kegiatan penyuluhan antikorupsi, puluhan delegasi G20 yang mengikuti rangkaian ACWG Ke-2 secara langsung di Bali juga melihat pertunjukan Tari Kecak dan Tari Rejang.

Usai menikmati pertunjukan tarian tradisional Bali, para delegasi selanjutnya mengunjungi Pura Dalem Desa Kutuh. Di pura, para delegasi menerima penjelasan mengenai filosofi hidup masyarakat Bali, Tri Hita Karana.

Selepas kegiatan di pura, para delegasi diajak menyusun sesajen, yang disebut canang, berisi rangkaian bunga-bunga seperti gumitir, bougenvile, dan cempaka untuk persembahyangan.

Usai berkunjung ke Desa Kutuh, delegasi G20 di forum ACWG Ke-2 lanjut berkunjung ke Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI Brigjen Pol Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi menyampaikan kunjungan itu bertujuan menunjukkan kearifan lokal masyarakat Desa Kutuh yang menerapkan nilai-nilai antikorupsi dalam kesehariannya.

Selama berkunjung ke Desa Kutuh, para delegasi diarahkan untuk melihat kegiatan penyuluhan membentuk keluarga berintegritas yang materinya diberikan oleh KPK.

Menurut Kumbul, keluarga berintegritas merupakan salah satu strategi KPK mencegah korupsi di tingkat keluarga, karena pada banyak kasus, korupsi turut disebabkan oleh hubungan keluarga yang tidak harmonis.

"Kami ingin menunjukkan bahwa pemberantasan korupsi yang pertama mulai dari diri sendiri, (kemudian) keluarga, sehingga bisa membentuk keluarga berintegritas, karena banyak tindak pidana korupsi bermula dari keluarga yang tidak harmonis, yang tidak memiliki kepedulian," kata Kumbul saat ditemui, di Desa Kutuh, Jumat (8/7/2022).

Ia pun berharap kunjungan ke desa percontohan antikorupsi di Desa Kutuh dapat menginspirasi para delegasi G20 untuk mengadopsi program serupa di negaranya masing-masing. (sumber:suara.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami