search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tetangga Kos Balita Disiksa di Denpasar: Ibunya Juga Dipukuli
Kamis, 21 Juli 2022, 21:36 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tetangga Kos Balita Disiksa di Denpasar: Ibunya Juga Dipukuli.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Para tetangga yang kos di Jalan Kerta Dalem Sari II Nomor 8, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, mengaku hampir setiap hari mendengar suara teriakan NY yang kerap disiksa oleh tersangka Yohanes Paulus Maniek Putra alias Jo (39), pacar dari ibu kandungnya, Dwi Novita Murti alias Novi (33). 

{bbadcontent}

Kekerasan fisik terhadap balita 5 tahun itu merupakan pemandangan biasa dilihat para tetangga sejak setahun terakhir kedua tersangka tinggal disana. 

Menurut para tetangga yang ditemui awak media, pada Kamis 21 Juli 2022, korban NY memang selalu jadi korban pelampiasan emosi pria asal Noelbaki Kupang Tengah NTT tersebut. 

Bila Polisi sebelumnya menyebut korban mendapat siksaan sebanyak 6 kali tapi warga disana menyebutkan sudah berkali-kali. 

Mirisnya, tidak hanya NY, tersangka Jo juga cenderung menyiksa Novi di kamar kos. 

"Ibunya Novi sering dipukuli sampai babak belur," beber sumber tetangga. 

Tak hanya mendapat siksaan dengan cara dicubit, ditendang, dan bahkan direndam dalam bak air, NY juga selalu dikurung di dalam kamar. Sehingga bocah malang itu tidak bisa bertemu dan bermain dengan teman sebayanya di luar. 

"Anak itu sering dikurung di kamar mas, kasihan melihat kondisinya" ungkapnya. 

Dijelaskan para tetangga, mereka pernah berniat menegur tersangka Jo. Tapi pria temperamental itu balik marah-marah dan mengancam akan membunuh para tetangga. 

Bahkan para tetangga yang tidak tega melihat NY disiksa mencoba lapor kepada pemilik kos. Tapi pemilik kos memilih untuk tidak memberikan teguran. Mereka pun heran kenapa Novi malah bertahan berhubungan dengan Jo. 

"Kami sebenarnya heran. Novi itu kok malah bertahan ya kenapa tidak pergi saja. Makanya kami disini anggap masa bodoh saja," ungkapnya. 

Bagaimana tidak, tutur tetangga perempuan ini, begitu pasangan kumpul kebo itu bertengkar hebat keduanya cepat akur dan berpelukan mesra. 

"Saya punya niat lapor polisi, tetapi saya pikir-pikir bikin buang waktu saja. Nanti dipanggil polisi malah lepas," ungkap sumber tadi. 

Selain itu para tetangga mengaku tidak mengetahui apa pekerjaan Jo dan Novi. Setiap hari mereka berada di kamar kos dan tidak pernah keluar. Walau keluar itupun sebentar dan balik lagi ke kamar kos. 

Sementara di dalam kamar kos, mereka kerap menghidupkan musik keras-keras baik siang dan malam. Sehingga banyak penghuni kos tidak betah dan pindah. 

Menariknya lagi, Novi yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur tidak pernah bertegur sapa dengan tetangga. Padahal tetangga kos mereka banyak orang dari Banyuwangi. 

"Mereka tidak bekerja tetapi masih bisa bayar kos Rp 700.000 sebulan," ungkapnya. 

Yang lebih aneh lagi katanya, tersangka Jo setiap malam nongkrong sendirian di Jalan gang masuk menuju kos. Tidak tahu apa yang dia tunggu. 

"Mereka punya tiga unit motor, tetapi tidak pernah diparkir di parkiran kos," kata sumber yang minta namanya tidak ditulis ini. 

Kemarahan Jo memuncak pada Selasa 19 Juli 2022 dini hari setelah keduanya menyiksa NY karena tidak mau bangun saat hendak pipis. Korban disiksa hingga paha kananya patah. 

Baca juga:
Balita 4 Tahun Terlantar di Sidakarya, Kondisi Luka dan Kaki Patah

Tragisnya, NY dalam kondisi tak berdaya dibuang ke pinggiran Jalan Bedugul, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan. Korban ditemukan oleh warga sekitar dalam keadaan penuh luka. Setelah kasusnya dilaporkan ke Polsek Denpasar Selatan, Jo dan Novi diamankan di kamar kos tanpa perlawanan.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami