search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Data Intelijen Ungkap Ukraina Suap Pilot Rusia Untuk Membelot
Selasa, 26 Juli 2022, 14:19 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Data Intelijen Ungkap Ukraina Suap Pilot Rusia Untuk Membelot

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Data intelijen Rusia menemukan bahwa pihak Ukraina sedang melakukan rencana untuk membuat pilot pesawat tempur Negeri Beruang Merah itu berkhianat dan menyerah. Moskow menyebut langkah ini mendapatkan bantuan dari Inggris.

Layanan Keamanan Federal (FSB) Rusia mengatakan Ukraina telah merencanakan beberapa plot agar tenteranya menyerah seperti yang melibatkan kekasih palsu, suap, dan agen ganda.

Plot ini nantinya akan bekerja dengan cara meminta pilot Rusia menerbangkan pesawat mereka ke wilayah yang dikuasai Ukraina lalu menyerah di area itu. Mereka yang melakukan hal ini akan mendapatkan uang hingga 1,6 juta pound atau setara Rp29 miliar dan izin tinggal di wilayah Uni Eropa (UE).

Laporan intelijen ini sendiri telah ditayangkan di media Rusia, Rossiya 24. Laporan tersebut termasuk pesan teks dan klip audio yang menggambarkan petugas intelijen dari Ukraina mencoba membujuk hingga 10 pilot Rusia untuk membelot ke Ukraina.

"Target kami adalah pesawat. Kami siap membayar 1 juta dolar. Kita bisa mencapai kesepakatan, saya jamin tambahan 1 juta lagi," ujar rekaman audio itu, dikutip Selasa (26/7/2022).

Pihak Rusia sendiri menambahkan bahwa hal ini dilakukan karena Kyiv tertarik dengan pesawat tempur Su-24M, Su-34, dan Tu-22M3.

 

Menurut Moskow, hal ini tidak terjadi tatkala pilotnya memberitahu otoritas negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu.

Sementara itu, Rusia juga melontarkan tuduhannya atas plot ini kepada Inggris. Pihak berwenang mengatakan agen intelijen Inggris MI6 terlibat melalui jurnalis investigasi Bulgaria Christo Grozev.

"Jelas, operasi itu dilakukan dengan dukungan layanan khusus Barat, dan terutama Inggris," ujar agen Rusia.

Grozev sendiri bekerja untuk Bellingcat, sebuah situs web investigasi yang mengungkap agen Rusia yang berusaha meracuni pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny pada 2020 dan Sergei Skripal pada 2018.

Ia pun telah menjawab tuduhan tersebut dengan sindiran. Grozev mengatakan pihaknya telah "terlibat dalam cerita yang lebih gila dari fiksi tentang agen rangkap tiga, paspor palsu dan pacar palsu".(sumber: cnbcindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami