Kebocoran Data SIM, Ini Kata Badan Siber dan Sandi Negara
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Badan Siber dan Sandi Negara menanggapi kasus kebocoran data 1,3 miliar data SIM dengan ukuran 87 GB.
Wakil Kepala BSSN Komjen. Pol. Drs. Luki Hermawan, M.Si. mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan identifikasi dan deteksi pada National Security Operation Center yang memantau trafik terhadap serangan hacker pada beberapa istansi atau lembaga pemerintah 24 jam nonstop.
Baca juga:
BSSN Investigasi Dugaan Kebocoran Data KPU
"Masih diselidiki BIN (Badan Intelijen Negara) terkait sejauh mana. Pihak terkait sudah bekerja, marak terjadinya kebocoran data, kita prihatin. BSSN tetap melakukan tugas untuk memberi notifikasi, termasuk hari ini dengan kegiatan sosialisasi Perpres IIV untuk mencegah maraknya kebocoran data di lingkungan Kementrian lembaga," ungkapnya, Kamis, 8 September 2022 di Nusa Dua, Badung.
Selama ini, BSSN kerap memberi notifikasi atau semacam peringatan kepada Kementrian atau lembaga terkait jika ada potensi terjadi gangguan siber. Namun, sejauh ini, menurutnya perlu upaya kolaborasi dan koordinasi agar pengamanan infrastruktur informasi vital (IIV) bisa terjaga.
Sebelumnya, diketahui selain data SIM card, juga terjadi dugaan kebocoran data PLN yang menyangkut 17 juta pelanggan terjadi pada 19 Agustus, lalu dugaan kebocoran data IndiHome pada 21 Agustus.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tim