search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dua Delegasi NOC Indonesia Berantem di Bar Korsel
Kamis, 20 Oktober 2022, 11:48 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Dua Delegasi NOC Indonesia Berantem di Bar Korsel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sebanyak dua delegasi dari Komite Nasional Indonesia (NOC) yang berada di Seoul, Korea Selatan, untuk menghadiri pertemuan Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) diduga berantem dengan seorang pria di salah satu bar, Kamis (20/10).

Pihak kepolisian Korsel pun segera menangani insiden yang melibatkan delegasi NOC RI tersebut, seperti dikutip dari berita lokal Yonhap News. Kedua pria itu diketahui merupakan anggota delegasi Indonesia untuk pertemuan NOC di Seoul.

Berdasarkan keterangan polisi, dua warga RI tersebut berantem dengan seorang pria Korsel di sebuah bar di selatan Seoul sekitar pukul 00.44 waktu setempat.

Mereka bertengkar usai seorang pria Korsel mencoba menegur dua pria Indonesia itu agar tidak merokok di dalam ruangan. Sebagaimana diberitakan Yonhap, polisi kemudian membawa mereka ke kantor polisi untuk diselidiki. 

Kedua delegasi RI itu lalu dipulangkan ke penginapan mereka setelah investigasi selesai. Namun, tindakan polisi kepada kedua pria Indonesia itu masih belum diketahui.

Di sisi lain, pertemuan ANOC dijadwalkan bakal berlangsung sampai Jumat (21/10). Pertemuan ini dihadiri oleh 800 pemimpin dan pejabat olahraga internasional.

Mereka bertemu untuk membahas isu mendesak terkait olahraga dan meninjau persiapan Olimpiade mendatang.

Sementara itu, Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menyampaikan klarifikasi mengenai dugaan dua delegasi RI di acara ANOC berantem dengan seorang pria di bar Seoul.

"Itu tidak seperti itu [yang diberitakan]. Jadi kan kita itu tim pembawa acara, pengisi acara, diganggu, dipukul tangannya, lalu dibawa ke polisi. Bukan yang seperti diberitakan. Saya langsung ke lokasi tadi malam," ujar Raja Sapta.

"Jadi ada orang lokal mabuk. Dia ganggu terus dipukul tangannya. Mereka enggak terima, lapor polisi. Dibawa ke polisi, diperiksa setengah jam, terus dilepas. Profesional banget mereka. Polisi mereka independen," ia menambahkan.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami