search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
China Kecam Pembatasan Pelancong Asal Negaranya di Seluruh Dunia 
Rabu, 4 Januari 2023, 17:58 WITA Follow
image

bbn/Liputan6.com/China Kecam Pembatasan Pelancong Asal Negaranya di Seluruh Dunia 

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Pemerintah China mengecam aturan pembatasan Covid-19 baru yang diberlakukan bagi pelancong dari negaranya oleh belasan negara di dunia. China memperingatkan dapat mengambil tindakan balasan sebagai tanggapan atas pemberlakuan pembatasan Covid-19 tersebut. 

Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jepang, dan Korea Selatan termasuk di antara negara yang sekarang mewajibkan pelancong dari China untuk menunjukkan tes negatif Covid-19 sebelum kedatangan.

"Beberapa negara telah mengambil pembatasan masuk yang hanya menargetkan pelancong dari China," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning pada Selasa (3/1/2023). Menurut dia, kebijakan itu tidak berdasar.

 

"Ini tidak memiliki dasar ilmiah dan beberapa praktik tidak dapat diterima," ungkap Mao Ning, sebagaimana dikutip dari AFP. Dia memperingatkan China dapat mengambil tindakan balasan berdasarkan prinsip timbal balik. China dilaporkan sedang menghadapi peningkatan tajam infeksi virus corona setelah tiba-tiba melonggarkan kebijakan nol-Covid pada bulan lalu dengan sedikit peringatan atau persiapan. 

Pada akhir Desember 2022, Beijing mengatakan para pelancong yang datang tidak lagi diharuskan untuk melakukan karantina, membuat banyak orang China bergegas merencanakan perjalanan ke luar negeri yang telah lama ditunggu-tunggu. 

Sejumlah negara membatasi pelancong dari China karena menganggap pemerintah China kurang transparan dalam mengungkap data infeksi dan khawatir akan risiko munculnya varian baru. China diketahui hanya mencatat 22 kematian akibat Covid-19 sejak Desember lalu, setelah secara dramatis mempersempit kriteria untuk mengklasifikasikan kematian tersebut. (Sumber: Kompas.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami