search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ketut Wardana, Mengabdi dan Memajukan Adat dengan Catur Marga
Selasa, 7 Maret 2023, 13:40 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ketut Wardana, Mengabdi dan Memajukan Adat dengan Catur Marga.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Saat dikukuhkan kembali sebagai Bendesa Adat Sangkaragung masa bhakti 2021-2026, I Ketut Wardana atau yang akrab dipanggil Pak Nok menyatakan siap bersinergi dan menjadi mitra kerja dari Pemerintah Kabupaten Jembrana khususnya di bidang adat istiadat.

Perhatiannya terhadap masalah-masalah di desa membuatnya dipercaya kembali memimpin desa adat Sangkaragung. Selain memajukan kesenian tari dan jegog, perhatian terhadap produk khas Jembrana yaitu Tenun juga tinggi mengingat produk ini diyakini bisa menggerakkan ekonomi di desa. 

Masalah sampah juga tak luput dari perhatiannya. Pengelolaan sampah berbasis sumber juga menjadi fokus utamanya demi terwujudnya desa adat bersih dari sampah. 

I Ketut Wardana menyatakan sejatinya desa adat terbentuk dari kearifan lokal, seperti filosofi Tri Hita Karana untuk keharmonisan masyarakat, menekankan agar manusia menjaga hubungan baik dengan alam, sesama manusia dan juga kepada Tuhan dengan dijiwai ajaran agama Hindu serta nilai-nilai budaya luhur warisan leluhur. 

"Tentu dengan adanya lembaga adat ini, kami bisa berperan dengan baik dalam pembangunan masyarakat desa, sehingga krama dalam kedudukannya sebagai masyarakat adat bisa berdikari dalam masalah ekonomi, berdaulat secara politik dan juga berkepribadian dalam kebudayaan," Ujar Ketut Wardana yang mengawali pengabdian kepada masyarakat sebagai Kepala Lingkungan thn 1990 hingga 1996.

Lebih lanjut Ketut Wardana menyampaikan bahwa pegangannya dalam melaksanakan tugas sebagai Bendesa Adat untuk yang kedua kalinya adalah Catur Marga atau empat jalan menuju kesuksesan sesuai filsafat Agama Hindu yang dimuat dalam Upadesa. 

Empat jalan tersebut meliputi Bakti Marga dimana pemimpin harus tulus menerima diri dan melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan. Kemudian selalu belajar untuk meningkatkan kualitas diri atau Jnana Marga. 

Yang ketiga seorang pemimpin harus mampu kerja kerja kerja melalui Kriya Marga dan terakhir harus fokus dalam melaksanakan ketiga jalan tersebut melalui Yoga Marga.

“Bila keempat ini bisa dilaksanakan dengan baik dan didasari ajaran Tri Kaya Parisuda saya yakin dapat mewujudkan desa adat yang baik dan maju,” pungkas Ketut Wardana yang berkeinginan memperluas pengabdiannya melalui jalur legislatif di Pemilu nanti lewat Partai Demokrat.

Editor: Robby

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami