search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cara Tidur Setelah Sahur Yang Aman, Asam Lambung Enggak Bakal Kumat
Kamis, 6 April 2023, 10:54 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Cara Tidur Setelah Sahur Yang Aman, Asam Lambung Enggak Bakal Kumat

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Puasa mungkin bisa jadi masalah bagi pengidap gastroeophageal reflux disease (GERD). Bukan cuma tak adanya asupan makanan, tapi juga urusan tidur yang terganggu.

Jam tidur memang sangat riskan bagi pengidap GERD. Oleh karena itu, waktu dan posisi tidur pun harus sangat diatur agar asam lambung tak naik dan kembali ke kerongkongan.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi dan hepatologi Ari Fachrial Syam mengatakan bahwa saat puasa, sebagian orang mungkin akan kembali tidur setelah santap sahur. Jika dilakukan dengan cara yang salah, GERD bisa kambuh.

"Alasannya, karena setelah makan, makanan yang dikonsumsi setelah sahur belum dicerna maksimal, eh sudah tidur lagi, jadi asam lambung bisa naik," kata Ari dalam webinar yang digelar FKUI tentang GERD saat puasa Ramadan, Jumat (31/3).

Ari tidak melarang jika Anda ingin tidur setelah santap sahur. Sebab, bagaimanapun kebutuhan tidur harus tetap terpenuhi selama berpuasa.

"Tidur setelah salat Subuh, misal jam 05.00 WIB sampai jam 06.30 WIB itu, kan, lumayan banget sebelum kerja. Jadi tidak apa-apa, silakan saja," kata dia.

Tapi, cara atau posisi tidur harus diperhatikan. Hal ini agar asam lambung tidak langsung naik ketika Anda terbangun di pagi hari.

Lantas, bagaimana posisi yang dianjurkan?

Ari menyebut, posisi tidur terbaik bagi para penderita GERD adalah kepala lebih tinggi dari anggota tubuh lainnya. Hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan beberapa bantal di kepala.

Jika selama ini Anda sering tidur dengan posisi flat atau kepala hampir sejajar dengan anggota tubuh lain, sebaiknya segera diubah. Tambahkan dua atau tiga bantal agar posisi kepala bisa lebih tinggi.

"Jadi tidurnya itu hampir setengah duduk. Memang tidak nyaman. Orang, kan, kalau tidur lebih nyaman ke samping. Tapi sebaiknya tidur lurus dan kepala lebih tinggi bagi penderita GERD," katanya.

Dalam kesempatan itu, Ari juga menyarankan agar selama Ramadhan jam tidur bisa lebih cepat. Anda bisa tidur di jam 10 malam setelah melaksanakan salat tarawih.

"Jadi jam tidur tidak berkurang. Pokoknya hindari begadang ya. Apalagi sengaja tidak tidur sampai jam sahur, itu tidak boleh," katanya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami