Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Obat ARV Jadi Jembatan Hidup ODHA, Dinkes Denpasar: Virus Bisa Tidur, Tapi Tak Boleh Lengah

Selasa, 28 Oktober 2025, 08:45 WITA Follow
Beritabali.com

bbn/ilustrasi/Obat ARV Jadi Jembatan Hidup ODHA, Dinkes Denpasar: Virus Bisa Tidur, Tapi Tak Boleh Lengah.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA), perjuangan itu dimulai setiap pagi ketika meneguk satu butir obat yang harus diminum seumur hidup.

“Melanjutkan atau menghentikan obat itu sebenarnya tergantung pada kesiapan klien. Kadang mereka jenuh, tapi dari layanan kami terus edukasi bahwa obat ini satu-satunya cara untuk membuat virus ‘tidur’,” kata, Gusti Ayu Ketut Sri Witari, Pengelola Program HIV/AIDS dan IMS Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Senin,(27/10/2025) di Denpasar.

Ia menyampaikan, setelah enam bulan rutin minum obat antiretroviral (ARV), ODHA diwajibkan menjalani pemeriksaan viral load untuk memastikan apakah virus HIV dalam tubuh sudah tersupresi atau tidak terdeteksi. Jika sudah, artinya risiko penularan menjadi nol.

“Kalau hasilnya sudah tidak terdeteksi, dia tidak menularkan lagi ke pasangannya. Tapi bukan berarti boleh berhenti minum obat. ARV itu seumur hidup, sama seperti obat untuk hipertensi atau diabetes,” paparnya.

Namun tantangan terbesar bukan hanya soal obat, tapi juga stigma. Banyak ODHA yang masih merasa dikucilkan karena HIV sering dikaitkan dengan perilaku “negatif”. Padahal, kata dia, tak semua tertular karena perilaku berisiko.

“Bisa saja anak tertular dari orang tua yang positif, padahal dia tidak salah. Jadi kita harus ubah cara pandang bahwa HIV bukan aib,” ucapnya.

Dirinya menyebut, kesadaran minum ARV di Denpasar kini meningkat. Meski begitu, masih ada sebagian yang belum siap. Beberapa di antaranya adalah pekerja seks yang merasa dirinya sehat, atau takut efek samping obat.

“Tapi sekarang obat TLD yang digunakan sudah jauh lebih baik, efek sampingnya kecil bahkan hampir tidak ada. Jadi mereka tetap bisa bekerja tanpa gangguan. Dulu alasan mual itu sering muncul, sekarang sudah tidak,” bebernya.

Dinas Kesehatan Kota Denpasar terus menggencarkan edukasi kepada komunitas dan kelompok berisiko agar tak ada lagi ODHA yang berhenti di tengah jalan.

“Obat ARV itu bukan sekadar pil, tapi jembatan kehidupan. Karena hanya dengan minum obat rutin, virus bisa ‘tidur’, dan mereka bisa tetap hidup sehat,” pungkasnya.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami