Menko PMK akan Tindaklanjuti Redistribusi Manfaat Pariwisata di Bali yang Belum Merata
beritabali/ist/Menko PMK akan Tindaklanjuti Redistribusi Manfaat Pariwisata di Bali yang Belum Merata.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menindaklanjuti aspirasi soal redistribusi manfaat sektor pariwisata yang belum merata di Bali.
"Saya kira itu harus menjadi perhatian. Proses redistribusi manfaat pariwisata di Bali ini bagaimana supaya lebih merata bisa dinikmati terutama warga asli Bali sendiri," ujar Muhadjir saat melakukan dialog bersama dengan pegiat pariwisata, pegiat industri kreatif, dan akademisi kebudayaan, di Nusa Dua, Badung, Bali, pada Sabtu (6/5/2023).
Kegiatan dialog ini merupakan permulaan dari rangkaian Pertemuan Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-29/ The 29th ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council Meeting, yang diselenggarakan, di Nusa Dua, Bali, pada 7-8 Mei 2023.
Selain isu pariwisata yang belum merata, ia menyerap aspirasi pelaku industri kreatif (Gekrafs) DPW Bali dan akademisi budaya dari Universitas Udayana Bali tentang pergeseran orientasi, seperti kerajinan tangan yang sebelumnya menjadi andalan mulai tersisih.
Menurut Muhadjir, isu-isu tersebut akan menjadi perhatian dan akan diupayakan solusinya supaya denyut industri kreatif dan pariwisata Bali tetap berjalan lancar.
Dalam kesempatan dialog diikuti oleh Akademisi Universitas Udayana Bali bidang Pariwisata I Nyoman Sudiarta; Akademisi Universitas Udayana Bali Bidang Ekonomi Pariwisata I Made Kusuma Negara; Akademisi Universitas Udayana Bali Bidang Komunikasi Ni Made Ras Amanda Gelgel, dan sekitar 15 orang pegiat industri kreatif dan pariwisata Bali dari Gerakan Ekonomi Kreatif (GEKRAF) DPW Bali.
Menko PMK menyatakan, perlu dibuat regulasi khusus berkaitan dengan proses industri kreatif dan pariwisata di Bali lebih terpola. Dia juga menegaskan bahwa kearifan lokal Bali harus tetap dipertahankan dan dikuatkan dalam mengembangkan ekosistem industri kreatif dan pariwisata.
"Dengan patokan terjaganya tradisi etika dan estetika yang selama ini menjadi watak dasar di Bali. Itu saya kira beberapa hal yang serius untuk ditindaklanjuti," ungkapnya.
Muhadjir berjanji akan membantu mencarikan solusi terbaik dalam menyelesaikan beberapa problema yang dialami Bali dalam hal industri kreatif, dan pariwisata. Termasuk menghubungkan stakeholder terkait supaya ada regulasi khusus untuk Bali.
Dia meminta para pegiat industri kreatif dan akademisi membuat catatan secara spesifik terkait masalah-masalah yang ada dalam hal industri kreatif dan pariwisata, yang kemudian nantinya akan dihubungkan dengan para stakeholder yang bersangkutan.
Muhadjir juga meminta para pegiat industri kreatif, pariwisata, dan akademisi kebudayaan untuk membantu menjaga ekosistem Bali sebagai destinasi wisata terbaik dan menjadi pilihan para wisatawan mancanegara.
"Ini akan saya coba salurkan ke pihak terkait stakeholder. Saya minta nanti ada disampaikan secara lebih konkret. Misalnya program apa kebutuhan apa sehingga saya tahu nanti dikaitkan, kementerian mana, pihak mana, atau komunikasikan dengan Gubernur," ujarnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tim