search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
591 Warga Bali Jadi Penghuni Lapas karena Terlibat Narkoba, Golose: Terlalu Tinggi
Kamis, 22 Juni 2023, 11:32 WITA Follow
image

beritabali/ist/591 Warga Bali Jadi Penghuni Lapas karena Terlibat Narkoba, Golose: Terlalu Tinggi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjenpol DR. Petrus Reinhard Golose mengklaim bahwa kondisi peredaran narkoba di Indonesia mengalami peningkatan tajam sejak tahun 2022 hingga 2023. 

Bahkan, sebanyak 591 warga Bali terlibat jaringan narkoba dan kini sudah jadi penghuni Lembaga Permasyarakatan (Lapas). 

Penjelasan itu disampaikan Komjen Golose di tengah penutupan kejuaraan Internasional turnamen tenis meja Smash On Drugs yang berlangsung di Auditorium Widya Sabha, Universitas Udayana, Jimbaran, Kuta Selatan, pada Rabu 21 Juni 2023. 

Dijelaskannya dari ratusan tersangka itu perannya macam-macam ada bandar, pengedar dan penyalahguna. Selain orang Bali, ada juga orang luar Bali yakni 717 orang dan warga negara asing 110 orang. 

"Ini sangat menjadi konsen saya. Jumlah tersebut menurut saya masih terlalu tinggi sehingga kami perlu menekannya," tutur Jenderal asal Manado Sulawesi Utara itu. 

Jenderal bintang 3 di pundak ini menerangkan jumlah tersebut cenderung meningkat setiap tahunnya. Banyak faktor menjadi penyebabnya, mulai dari tingginya suplai narkoba dari negara-negara di wilayah Golden Triangle (Thailand, Myanmar dan Laos). 

"Karena banyaknya demand (permintaan) dari masyarakat itu sendiri," tegasnya. 

Komjen Golose menerangkan, narkotika jenis sabu menjadi yang paling marak disalahgunakan dan ini merupakan masalah yang berat sekali. Oleh karena itu, pihaknya saat ini mengedepankan upaya pencegaan untuk menekan permintaan tersebut dengan program soft power, salah satunya rehabilitasi.

Diharapkannya, masyarakat yang sudah terlanjur menjadi pengguna narkoba diminta agar segera melaporkan ke BNN yang ada di daerahnya untuk dilakukan rehabilitasi. 

"Sebelum dilakukan upaya paksa (ditangkap), lebih baik melaporkan diri, akan diberi rehabilitasi dan difasilitasi oleh BNN secara gratis, karena upaya paksa itu adalah upaya terakhir," imbuhnya. 

Komjen Golose mengatakan pihaknya juga memberikan edukasi dan pesan-pesan melawan narkoba melalui berbagai kegiatan. Salah satunya turnamen tenis meja internasional dalam rangka Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2023 yang digelar di Bali ini. 

"Kegiatan ini menyampaikan pesan hidup sehat dengan berolahraga dapat membuat masyarakat terhindar dari narkotika," pungkasnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami