AS Mulai 'Antipati' ke Israel, Desak Setop Strategi Brutal ke Gaza
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Sejumlah anggota Kongres Amerika Serikat mendesak Presiden Joe Biden agar terus menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengubah strategi agresinya ke Jalur Gaza Palestina yang semakin brutal dan membabi buta.
Dalam surat bersama, enam anggota Kongres AS mengungkapkan kekhawatiran mereka soal jumlah korban warga sipil yang terus melonjak imbas agresi Israel ke Jalur Gaza. Keenam anggota Kongres AS itu selama ini terkenal sebagai pendukung setia Israel.
"Kami sangat prihatin terhadap strategi militer PM Netanyahu saat ini di Gaza. Angka kematian warga sipil yang meningkat dan krisis kemanusiaan di Gaza tidak dapat diterima dan tidak sejalan dengan kepentingan Amerika," bunyi surat bersama itu pada Senin (18/12).
"(Stategi militer Netanyahu) juga tidak menguntungkan keamanan bagi sekutu kita, Israel," kutipan surat itu menambahkan seperti dikutip Al Jazeera.
Dalam surat itu, keenam anggota Kongres AS juga mendesak Israel mengubah strategi militer di Gaza sesegera mungkin.
Presiden Joe Biden memang semakin "hati-hati" dalam menyuarakan dukungan terhadap Israel, sekutu utama AS selama ini, lantaran semakin banyak publik Negeri Paman Sam yang mendesak gencatan senjata segera di Gaza.
Biden bahkan disebut kewalahan menghadapi Israel yang semakin bersikap "di luar kontrol" AS terkait strategi militernya ke Gaza.
Biden sendiri bahkan membeberkan percakapan terbarunya dengan Netanyahu yang tak berjalan mulus saat bicara soal Gaza.
Dalam pertemuan dengan donor kampanye Partai Demokrat untuk pemilu 2024 di Washington, Biden memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan terus kehilangan dukungan internasional gegara agresi brutalnya ke Jalur Gaza Palestina yang kian membabi buta.
Biden mengatakan lewat telepon ia mewanti-wanti Netanyahu harus segera mengubah pemerintahannya yang berhaluan garis keras terutama dalam menangani konfliknya dengan Palestina jika tak ingin terus kehilangan dukungan.
"Keamanan Israel bisa bergantung pada Amerika Serikat, namun saat ini Israel memiliki lebih dari Amerika Serikat. Israel memiliki (dukungan) Uni Eropa, memiliki Eropa, dan memiliki (dukungan) sebagian besar dunia," kata Biden pada Selasa (12/12) di Washington.
"Namun mereka (Israel) mulai kehilangan dukungan tersebut karena pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi," papar Biden menambahkan seperti dikutip Al Jazeera.
Dalam kesempatan itu, Biden juga membeberkan percakapan pribadinya dengan Netanyahu.
Biden menuturkan Netanyahu menyerang balik dirinya saat ia menyinggung agresi Israel ke Palestina telah memakan banyak korban jiwa.
Agresi Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung hampir tiga bulan ini memang kian memprihatinkan. Dalam semalam, gempuran Israel ke Gaza dilaporkan menewaskan 100 orang.
Per Rabu (20/12), korban tewas akibat agresi brutal Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat sejak 7 Oktober lalu telah mencapai lebih dari 19.600 orang dengan 70 persen di antaranya adalah anak-anak serta perempuan.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net