search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
De Gadjah Soal Pidato Prabowo "Ndasmu Etik": Biasa Guyon Tak Perlu Dibesar-besarkan
Kamis, 21 Desember 2023, 14:29 WITA Follow
image

beritabali/ist/De Gadjah Soal Pidato Prabowo "Ndasmu Etik": Biasa Guyon Tak Perlu Dibesar-besarkan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran, Made Muliawan Arya alias De Gadjah merespons soal viralnya video pidato Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menyatakan soal 'ndasmu etik' saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerindra.

Menurutnya, hal tersebut merupakan guyonan (candaan) yang biasa terjadi di internal partai.

"Kebetulan tiang (saya, red) ada di posisi (Rakornas, red) itu. Pada intinya itukan saat konsolidasi internal Gerindra dan Pak Prabowo biasa guyon seperti itu kepada kami, bercanda lepas. Menurut pandangan saya itu biasa di internal, beliau juga tidak menyebutkan nama siapapun terkait itu. Memang awalnya para Kader yang nanya, karena beliau anggap kita udah kaya keluarga lalu spontan kata-kata itu keluar," ungkap De Gadjah, Rabu (20/12/23).

Lebih lanjut De Gadjah menambahkan, terkait 'etik ndasmu' tak perlu lagi dibesar-besarkan. Tak ada unsur serius dalam pernyataan Prabowo, semua hanya gurauan internal partai. Ia menilai banyak orang yang kerap membesar-besarkan hal ini seolah-olah menjadi hal yang serius.

"Itulah yang sebenarnya terjadi. Ga perlu dibesar-besarkan lagi, kalau beliau menyebut nama yang dikaitkan dengan pernyataan tersebut baru bisa disalahkan. Yang jelas saat ini hubungan Bapak dengan Anies serta Ganjar Pranowo tetap baik. Bapak cuma ingin kedepan Pemilu tetap berjalan damai," imbuhnya.

Untuk dapat diketahui, kronologi berawal dimana dalam video beredar, Prabowo diduga mengungkit kembali pertanyaan Capres Anies Baswedan dalam debat perdana capres pada 12 Desember lalu. 

Saat itu, Anies bertanya soal keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengubah syarat pencalonan presiden dan wakil presiden. Buntut putusan itu, hakim konstitusi yang memutus perkara tersebut dinilai terbukti melakukan pelanggaran etik.

"Bagaimana perasaan Pak Prabowo soal etik? Etik, etik ndasmu, etik," kata Prabowo dalam Rakornas Gerindra yang berlangsung tertutup, ia memparodikan bagaimana menjawab pertanyaan Kader yang diajukan kepada dirinya. 

Editor: Robby

Reporter: Gerindra Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami