Pelajar di Denpasar Tewas Terseret Arus Selokan yang Meluap
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Tragis dialami WS seorang pelajar berusia 16 tahun. Ia terpeleset dan tewas tenggelam ke dalam selokan yang airnya sedang meluap di Jalan Kusuma Bangsa lll, Banjar Adat Kusumajati, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, pada Jumat 8 Maret 2024 sore.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan korban merupakan seorang pelajar yang tinggal diseputaran Pemecutan, Denpasar Barat.
Sore kejadian sekitar pukul 16.30 Wita, korban sedang mencari temanya (MCW) untuk diajak bermain. Setelah bertemu MCW, mereka kompak mencari teman lainnya yakni MAF, 13; IM, 14; DF, 14, serta IPAP, 14.
"Korban lantas mengajak kelima temannya itu untuk menengok banjir di Jalan Kusuma Bangsa III," ujar AKP Sukadi.
Setiba di lokasi, mereka pun bermain lari-larian di tengah jalan. Namun, ketinggian air di selokan setara betis. Bahkan hingga pukul 17.30 Wita, air di selokan tersebut meluap sampai setinggi dada.
"Air di selokan meluap hingga tergenang, bahkan jalan dan selokan tidak terlihat," ujar AKP Sukadi.
Kala itu, ada sebuah galon yang ikut terseret arus hingga ke pinggir tembok di atas selokan. Melihat itu WS pun penasaran. Ia berlari dengan maksud untuk mengambilnya. Nahas, pelajar itu terpeleset masuk ke dalam selokan dan terseret arus.
"Teman-temannya tidak berani menolong korban, karena takut ikut terseret arus. Mereka hanya bisa berteriak meminta tolong," ujarnya.
Warga yang mendengar teriakan itu datang dan menyuruh kelima ke limanya untuk menjauh dari selokan. Saat air sudah surut, baru warga bisa mencari WS dengan turun ke selokan dan masuk ke gorong-gorong.
Warga melakukan evakuasi dengan mengikat tubuh pelajar malang itu, hingga berhasil dinaikan ke atas selokan. Apa daya, nyawa remaja asli Lamongan, Jawa Timur tersebut sudah tak tertolong. Jasadnya lalu dibawa ke RSIA Jalan Gatsu Barat, dan kemudian dibawa ke Yayasan Tanah Wakaf Ash Shiratal Mustaqim Jalan Kusuma Bangsa IV, Denpasar.
AKP Sukadi menerangkan, rencananya jenazah langsung diberangkatkan ke Lamongan oleh keluarganya. Sementara dari keterangan keluarga dan saksi-saksi kepada polisi, korban memang punya kebiasaan bermain dengan anak-anak kecil padahal umurnya sudah remaja.
"Pihak keluarga mengikhlaskan atas meninggalnya korban dan menolak dilakukan VER ataupun otopsi dengan membuat surat pernyataan.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy