search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
3 Tentara Filipina Terluka Kena Tembakan Meriam Air Kapal China
Selasa, 26 Maret 2024, 07:49 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/3 Tentara Filipina Terluka Kena Tembakan Meriam Air Kapal China

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Tiga tentara Filipina terluka akibat serangan meriam air coast guard [penjaga pantai] China, di dekat terumbu karang Laut China Selatan pada Sabtu (23/3).

Pemerintah Filipina mengatakan konfrontasi itu menyebabkan kerusakan parah pada kapal Unaizah May 4, saat kapal itu sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan perbekalan ke kapal Angkatan Laut Filipina yang mendarat di Second Thomas Shoal.

Penasihat Keamanan Nasional Filipina Eduard Ano mengatakan tiga personel AL yang berada di kapal tersebut terluka akibat insiden itu. Namun tingkat dan sifat cederanya tak diungkapkan.

"Ini hanyalah operasi rotasi pasokan dan penyediaan perbekalan biasa. Namun lihatlah bagaimana reaksi China," kata Ano kepada awak media, dikutip AFP.

Coast guard China berdalih tindakan mereka sebagai "peraturan, intersepsi, dan pengusiran yang sah" terhadap kapal asing yang mencoba menyusup secara paksa ke perairan China.

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan dan mengabaikan klaim negara-negara lain, termasuk Filipina, dan keputusan internasional bahwa klaim China tak memiliki dasar hukum.

Sementara itu Ano mengatakan kapal yang rusak akibat meriam air China telah kembali ke provinsi barat Palawan, setelah awak kapal berhasil menghidupkan kembali mesinnya.

"Kami tidak akan tergoyahkan. Kami tidak akan terintimidasi," kata Ano. Dia menegaskan Filipina akan terus memasok garnisun [pasukan] di Second Thomas Shoal.

Amerika Serikat, yang memiliki perjanjian pertahanan bersama dengan Manila, mengecam serangan itu.

"Tindakan [China] mengganggu stabilitas kawasan dan menunjukkan pengabaian terhadap hukum internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller. (sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami