Warisan Budaya di Copenhagen Terbakar, Arsip Sejarah Denmark Rusak
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Bursa saham lama di Copenhagen Denmark dilanda kebakaran hebat pada Selasa (16/4).
Sejumlah pihak menilai sebagian sejarah Denmark rusak imbas insiden ini.
Bursa saham lama dibangun pada 1625 dengan gaya Renaisans Belanda atas permintaan Raja Christian IV. Bangunan ini berisi lukisan dan benda bersejarah.
Kepala pemadam kebakaran Kopenhagen mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Lalu pada 11.00 hampir separuh bangunan hancur.
Dia juga mengatakan api bahkan masih menyala hingga sore hari.
Tim kebakaran bersama polisi dan militer berada di lokasi untuk mengevakuasi warga serta berusaha memadamkan api.
Sejumlah saksi mata mengatakan kobaran api terlihat berputar-putar di sekitar puncak menara setinggi 56 meter.
Api tersebut menyerupai ekor empat naga yang saling bertautan.
Beberapa orang juga tampak berlari ke gedung untuk membawa lukisan Renaisans berukuran besar dan benda lain dari kobaran api.
Salah satu lukisan yang diselamatkan adalah karya seniman Denmark Peder Severin Kroyer tahun 1895.
Perdana Menteri Mette Frederiksen mengatakan "sepotong sejarah Denmark" sedang terbakar.
Dia juga menyebut warisan budaya bangunan tersebut tak tergantikan.
Menteri Kebudayaan Denmark Jakob Engel-Schmidt mengatakan warisan budaya berusia 400 tahun telah rusak.
Sementara itu, CEO Kamar Dagang Denmark Brian Mikkelsen mengungkapkan kekecewaan terkait insiden tersebut. Kantor dia berada di gedung yang dibangun abad ke-17 itu.
"Saya tak bisa menggambarkan betapa kecewanya saya dan rekan-rekan saya," kata Mikkelsen, dikutip CNN.
Dia lalu berujar, "Ini adalah bencana besar, karena 400 tahun sejarah budaya sedang terbakar."
Direktur eksekutif layanan pemadam kebakaran dan penyelamatan Greater Copenhagen, Jakob Vedsted Andersen, mengatakan tim telah berusaha semaksimal mungkin mengamankan benda bersejarah.
"Kami telah mencoba menyelamatkan banyak lukisan bersejarah dan perabotan bersejarah yang ada di dalam gedung," ujar Vedsted.
Vedsted mengatakan penyebab kebakaran masih diselidiki. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net