Kapal Yacht Berbendera Norwegia Alami Mati Mesin di Perairan Selat Badung
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Sebuah kapal Yacht diawaki warga negara asing (WNA) asal Norwegia mengalami mati mesin di sekitar Perairan Selat Badung, Minggu (28/4/2024).
Ciri-ciri kapal, berwarna putih dengan panjang 17 meter, dan berbendera Norwegia. Warga asing dengan inisial TS, usia 50 tahun, berlayar dari Dili (Timor Leste) hendak menuju Serangan, Denpasar.
Informasi awal diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) pada pukul 18.20 WITA dari rekan korban.
"Keterangan pelapor menyebutkan bahwa penyebab mesin kapal mati karena kehabisan bahan bakar," terang Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, Senin, (29/2/2024) di Denpasar.
Dari perkiraan perhitungan, posisi kapal berada di koordinat 8°50.297'S 115°22.168'E. Bersamaan dengan pemberangkatan personel pada malam kemarin, koordinasi dengan pihak agen kapal juga terus diupayakan.
Untuk bisa memantau posisi kapal yacht, petugas siaga melakukan komunikasi secara berkala dengan VTS Benoa. Tim SAR yang berjumlah 6 orang, bergerak dari Pelabuhan Benoa dengan menggunakan Rigid Inflatabel Boat (RIB).
"Tim langsung bergerak menuju perkiraan lokasi, tentunya pergerakan malam kemarin cukup berisiko dengan situasinya jarak pandang terbatas," ujarnya.
Pada pukul 23.16 WITA tim SAR tidak dapat melanjutkan pencarian karena terkendala kondisi alun mencapai 2 hingga 4 meter.
"Pagi ini tim kembali bergerak melakukan pencarian dan lepas sandar dari Pelabuhan Benoa pada pukul 07.00 WITA. Tak lama berselang kembali diperoleh informasi dari VTS Benoa bahwa kapal Yacht terdeteksi sudah memasuki Perairan Serangan," katanya.
Selanjutnya tim SAR melakukan pengecekan ke lokasi dan pada pukul 07.45 WITA telah menemukan kapal yacht tersebut. Dimana posisi sudah berada mendekati Serangan.
"Ia berhasil berlayar dengan membuka layar kapal dan mengandalkan angin hingga bisa sampai dengan selamat," pungkas Sidakarya.
Selanjutnya RBB (Rigit Bouyancy Boat) merapat ke Kapal Yacht dan memberikan bantuan bahan bakar. Pergerakan kapal terus dipantau hingga akhirnya sudah merapat di Pelabuhan Serangan.
Editor: Robby
Reporter: bbn/aga